Rabu, 03 Juni 2015

Kepadamu Puan yang Abadi dalam Ingatan,



Kata Pramoedya, apa yang ada di depan manusia hanya jarak. Dan batasnya adalah ufuk. Begitu jarak ditempuh sang ufuk menjauh. Begitukah kita?
Kurasa tidak.
Demikian waktu yang cukup lama, aku yakin 4 tahun diksi buatanmu masih tetap sama, tetap layak untuk dinikmati.

Pernah aku mengumpat. Kala itu aku lelah menggapai tujuan, saat berhasil tak bisa diucapkan, tapi aku ingat, kau bilang gagal adalah proses bahwa kita pernah belajar.

Pernah aku nelangsa, merasa salah berada di tempat asing ini, tapi aku ingat, malam itu kau yang ingatkan bahwa tak semua orang punya kesempatan. Aku simpan nestapa itu jauh, hingga bahagia yang kini ku usahakan.

Kau ingat kita pernah bersama menyemat impian yang terlalu tinggi itu? UK, negeri impian? Kala itu aku pesimis karena merasa tidak mungkin untuk menggenggamnya, tapi karenamu aku yakin sebuah perjuangan yang akan membayar.

Banyak hal yang tertimbun dalam pikiranku, seluruh jejak waktu yang pernah kita habiskan bersama. Lantas saat itu kau ceritakan kisah tentang pangeranmu. Ah, aku senang mendengar bahagia itu. Kini, usiamu telah bertambah satu tahun, bukan waktu yang lama untuk menimbang kedewasaan.

Kau tahu bahwa jarak adalah bahaya? Aku takut nantinya kita bisa lupa tentang perjalanan yang sudah dibangun ini, yang tidak semua orang mengetahuinya, bahkan kepada senja saja kita enggan mengumbar.

Tapi kini aku yakin jarak adalah bahaya yang lekas jadi pudar, karena aku selalu ingat katamu waktu itu, kau selalu berjaga, menunggu aku berjalan dari bawah hingga berada disisimu dan mencapai ujung pelangi bersama.

Kepadamu puan yang abadi dalam ingatan,
Selamat ulang tahun untuk yang kesekian kalinya, aku berharap kabarmu senantiasa baik-baik saja, pun mimpi dan cita-citamu.
Apapun kisahmu, ceritakanlah. Aku disini siap menjadi telaga, karena kau adalah perahunya.
Apapun keluh kesahmu, kisahkanlah. Aku disini siap menjadi telaga yang kau ribak dengan airmu.
Selamat menjadi bahagia di hari lahirmu, selamat menjadi Rizky Amallia yang membanggakan di masa depan, selamat menempuh perjuangan bersamaku, sahabatmu.


1 komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.