Minggu, 31 Mei 2020

Cerita anak kosan dan resep masakan dari Yummy App yang menyelamatkan

Cerita anak kosan 
Sudah hampir 6 tahun saya menjadi anak kosan dan hidup di perantauan. Sejak pertama kali meninggalkan rumah, segalanya harus bisa saya lakukan sendiri, kuat dilakoni, lek ra kuat ditinggal ngopi. Mulai dari berbenah diri, menyiapkan makan siang, belanja bulanan, sampai memilih titip absen atau nggak saat malas kuliah, semuanya saya lakukan sendiri. Kalau saat kuliah di Semarang dulu pulang ke rumah bisa setahun 2x, sekarang saat sudah kerja malah pulang hanya setahun 1x, ehtapi tahun lalu 2x ding hahaha. Intinya, konsultasi dengan Ibu atau Bapak di rumah hanya bisa dilakukan via daring. Keputusan menjalani hidup sepenuhnya ada di saya, termasuk mau makan apa hari ini.

Ini adalah tahun kedua saya bekerja di kantor yang sama dengan tahun sebelumnya. Seperti pegawai kantoran 8-5 pada umumnya, mencoba menu masakan baru tentu jarang saya lakukan karena alasan klasik: waktu. Selama jadi anak kosan, menu masakan dengan bahan pokok 3T atau tahu-tempe-telur yang diolah dengan resep itu-itu aja sepertinya sudah beradaptasi dengan baik di lidah. Namun di tengah situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskan saya bekerja dari kosan (WFH/Work from home), saya memilih memasak menu sendiri agar kualitas dan kebersihan masakan tetap terjaga dengan baik. Hahaha! Gayanya selangit Gusti, padahal mah parno aja kalau pesan makanan dari luar rumah. Tapi ini serius, memasak menu makanan sendiri akan menguntungkan 2 hal: kebersihan masakan terjamin dan anak kosan jadi menghemat pengeluaran. Sialnya, mencoba menu baru ternyata menyulitkan karena saya tidak pernah mengeksplorasi berbagai resep. Alhasil ada Yummy App yang menyelamatkan. Sekarang udah nggak bingung mau masak apa. Apapun bahan yang saya punya, jadi #BebasMasakApaSaja karena ada kreasi masakan di Yummy App yang patut dicoba.

Review Yummy App via mobile
Yummy app adalah aplikasi resep masakan yang diluncurkan Yummy Indonesia by IDN Media di awal Mei 2019. Dilansir dari yummy.co.id, aplikasi gawai Yummy App dan situs yummy.co.id merupakan hasil pengembangan dari IDN Media. IDN Media sebagai perusahaan media multi-platform untuk Millennial dan Gen Z di Indonesia menaungi Yummy, Popmama, IDN Times, Popbela, GGWP.ID, Duniaku.com, IDN Creative, IDN Event dan IDN Creator Network.
Yummy app menampilkan kumpulan resep makanan, resep minuman, resep kue, resep masakan indonesia lainnya yang praktis, dan mudah hanya dengan mengikuti 5 langkah saja. Dengan Yummy app, kita tidak lagi bingung mau masak apa jika tanggal tua melanda. Saya mengakses Yummy app dari telepon genggam supaya memudahkan untuk meniru ataupun memodifikasi menu saat memasak langsung di dapur. Setelah beberapa kali mencoba aplikasi ini, ada 5 alasan positif menggunakan Yummy app dan bagaimana ia menyelamatkan anak kosan seperti saya, berikut di antaranya:

1. Tampilan ringan dan menarik
Yummy app memiliki tampilan yang ringan dan mudah digunakan. Aplikasi Yummy menggabungkan konsep desain visual yang clean dan intuitif. Apa itu intuitif? Secara sederhana, intuitif artinya layout aplikasi Yummy bisa dimengerti dengan mudah secara natural dan hanya dengan menggunakan insting saja. Kenapa saya katakan demikian? Yummy app memiliki desain yang familiar atau sesuatu yang sudah pernah saya lihat sebelumnya. Hal ini adalah poin penting bagi sebuah aplikasi, karena kalau kita sudah familiar dengan sesuatu, tentu sudah tahu kan apa yang harus dilakukan?
Tampilan Yummy app juga menarik bagi pengguna pemula seperti saya. Warna oranye yang menjadi ciri khas Yummy app membuat siapa saja mudah mengingatnya. Warna merupakan komponen utama dalam desain aplikasi. Ketika diaplikasikan dalam desain, kombinasi antara warna oranye dan putih memberikan makna kesegaran, antusias, dan pembaharuan. Warna oranye yang menampilkan view kontras juga bisa memperkuat pesan yang disampaikan dalam Yummy app, karena banyak informasi penting dan resep yang sifatnya call to action sehingga saya pun tidak ragu ingin mencoba menu baru. 

2. Informasi lengkap
Di Yummy app sudah tersedia dengan lengkap informasi yang dibutuhkan, mulai dari menu apa yang ingin kita coba, bahan dasarnya, cara membuat, sampai informasi resep (durasi memasak, porsi makan, biaya yang dikeluarkan, dan keterangan lainnya yang membantu). Caranya cukup mudah, tinggal cari resep di kolom Cari Resep dan Chef Yummy. Kalau mau coba cara lain, bisa juga scrolling halaman Home Yummy app. Di sana menyediakan berbagai kategori masakan yang benar-benar bisa membantu anak kosan menemukan resep baru yang mudah dan variatif. Ada makanan pembuka, makanan utama, makanan penutup, makanan pendamping, sampai cemilan, bahkan aneka resep minuman pun tersedia.
Uniknya lagi, Yummy app juga menyediakan resep-resep lainnya, seperti resep penjaga imunitas, dessert, resep terbaru, sampai cita rasa mancanegara! Ini sih definisi buku menu dalam satu aplikasi namanya. Kalau dulu saya masih mikir-mikir untuk beli buku menu karena harganya yang mahal, sekarang hanya dengan registrasi via facebook/email sudah bisa mengeksplorasi resep baru yang pas di lidah dan di kantong hahaha. 
Berhubung sudah ada kategori cita rasa mancanegara, mari ke dapur dan coba Cheesy Mashed Potato!
Ohya, hal penting lainnya yang tidak bisa dilewatkan adalah: Yummy app juga menyediakan fitur blog tersendiri dengan konten-konten yang bervariasi, mulai dari tips Yummy, resep chef favorit hingga event dan promosi yang bisa diikuti.

3. Fast loading dan responsif
Siapa yang betah berlama-lama nonton tutorial masakan di youtube karena buffering? Tentu bukan saya dong pastinya. Yummy app justru memiliki waktu loading yang tergolong singkat terutama saat mengakses resep untuk mencermati masakan. Padahal Yummy app juga menyediakan video tutorial memasak seperti halnya di youtube. Dari pengalaman saya menggunakan aplikasi ini, Yummy app termasuk responsif. Interface Yummy app bekerja dengan cepat. Kalau kita perlu menunggu sebuah aplikasi loading lama pasti juga jadi malas kan?

4. Mobile-friendly
Setelah menggunakan Yummy app dalam minggu terakhir ini, dapat disimpulkan kalau aplikasi kreasi resep masakan Yummy termasuk kategori mobile-friendly. Bahkan dari Test Mobile Friendly, Yummy app telah teruji mudah digunakan dalam perangkat seluler. Ya wajar saja, Yummy app terlihat lebih rapi dengan tulisan-tulisan yang singkat dan keterangan jelas, sehingga pengguna tidak menghabiskan waktu membaca penjelasannya. Pada bagian Cara Memasak Resep juga ditambahkan gambar setiap tahap dan video sederhana tinggi resolusi. Hal ini memudahkan pengguna untuk mencari menu dan resep yang ingin dicoba. Misalnya saja, saya ingin mencoba resep Keripik Jamur sambil membawa telepon genggam ke dapur, maka melihat step Cara Memasak Resep melalui gambar dapat menjadi pilihan.
Test Mobile Friendly via https://search.google.com/test/mobile-friendly

5. Bisa jadi chef ala-ala
Emangnya hanya Arnold dan Juna yang bisa jadi chef? xixi Kita semua bisa jadi chef di Yummy app lho!! Caranya mudah, kalau punya kreasi masakan yang baru, kita bisa publikasi resep tersebut beserta bahan-bahan, cara memasak dan juga foto resep di sana, lalu unggah di fitur "Upload Resep". Siapa tahu setelah mencoba belajar memasak, kita jadi bisa dapat ide untuk menu yang menarik kan? Ditambah lagi kita bisa mendapatkan uang tambahan Rp10.000 untuk setiap resep kreasi sendiri yang berhasil publish. Perhitungan konversi dari jumlah resep publish menjadi Yummy Point adalah: 1 resep publish = 100 Yummy Point = Rp10.000. Setelah mendapatkan Yummy point kita bisa melakukan redeem poin ke akun bank kita! Daebak! Selain itu, pengguna juga bisa memanfaatkan Fitur Ikuti Akun Teman dan Fitur Notifikasi Interaksi saat berinteraksi dengan komunitas Yummy lho! 

Resep masakan dari Yummy App yang menyelamatkan
Kalau dulu masih sering bingung mau masak apa hari ini, bosan mengolah bahan 3T (tempe-tahu-telur) yang itu-itu saja, maka sekarang ada Yummy App yang menyelamatkan anak kosan. Tidak perlu bingung lagi mau masak apa, tinggal pilih bahan yang tersedia di kulkas dan temukan inspirasi resep di menu “Masak”. Kalau tadi memanfaatkan fitur untuk bahan yang ada di kulkas, alternatif lain yang bisa digunakan di Yummy app yaitu filter harga. Misalnya saya hanya ada budget untuk belanja bahan masakan sebesar Rp20.000,00, maka Yummy app akan mengarahkan pengguna bisa memasak apa saja dengan biaya yang dipilih. Semudah itu dong! Pusing saya.
Oke kali ini saya mau mencoba mengolah tahu yang tersisa di kulkas. Setelah menerapkan bahan tersebut, saya langsung menemukan menu yang belum pernah saya coba, Tahu Domino Siram Sambal! Bahan-bahannya sudah ada dan cara membuat yang super mudah. Dulu yang hanya familiar digoreng aja, sekarang sudah ada kreasi baru hahaha. Terima kasih Yummy app yang sudah menyelamatkan cerita saya sebagai anak kosan. Kini saya menemukan inspirasi dan ide untuk masak berbagai masakan dengan mudah di tengah masa-masa sulit karantina.   


ratings & review

Tulisan ini diikutkan dalam Blog Competition Yummy x Popmama 2020

Kamis, 23 April 2020

Emeron Complete Hair Care Soft and Smooth: solusi masalah rambut keriting selama self quarantine

SELAMA #DIRUMAHAJA
Dalam situasi wabah COVID-19 ini, kita semua diminta untuk melakukan penjarakan sosial dan melakukan karantina #dirumahaja supaya menghentikan rantai penyebaran coronavirus. Namun terlalu sering di rumah dan menghadapi hal yang itu-itu aja, justru bisa memicu WFH yang lain. Bukan Work From Home, tapi malah War From Home. Lebih tepatnya, perang dalam diri sendiri yang terjadi karena negative vibes akibat berita seputar COVID-19 yang mewabah dan aktivitas yang terbatas hanya di rumah aja. Belum lagi mood mudah berantakan karena situasi yang tidak mendukung. Bukan PMS aja yang bisa bikin mood swing bagi para perempuan, tapi masalah rambut juga ikut berkontribusi. Lebih sering berada di rumah a.k.a kosan membuat rambutku gampang lepek dan berminyak, apalagi karena tidak kemana-mana rambut jadi sering awut-awutan nggak terawat. Maklum kebiasaan rambut keriting disisir sekali sehari aja kalau lagi rajin, kalau males? Yaudah deh dibiarin :(

Oleh karena itu, dengan masa karantina COVID-19 yang entah kapan berakhir, kita perlu membangun pikiran yang positif demi bisa bertahan dan melanjutkan aktivitas sehari-hari. Kita juga perlu menjadi waras dan mengurangi War From Home dalam diri sendiri dengan cara mengatur dan menjaga mood selalu normal. Berikut ini adalah 6 cara versiku yang bisa dilakukan selama masa karantina:
1. Don’t be panic!
Dengan siklus berita 24/7, kita akan mudah panik dengan menonton berita tentang situasi seputar COVID-19. Memang penting untuk tetap mendapat informasi, tetapi jangan sampai terobsesi dan melalap habis semua jenis berita yang berseliweran sehingga menambah kekhawatiran. Kalau aku tetap mengikuti berita agar selalu waspada, namun cukup untuk mengikuti satu akun berita saja yang informatif dan aktual. 

2. Nonton video receh
Alih-alih menonton berita sepanjang hari di rumah, nonton video receh adalah cara mudah untuk menyelematkan diri sendiri dari tekanan negatif. Setelah nonton video #SiniAkuJualin versi Muhadkly Acho dengan promosi barang jualan secara gratis yang dikemas dengan komedi ringan, aku juga ikut nonton live IG Ardit Erwandha yang isinya tebak-tebakan receh bareng followers. Nonton keduanya bisa bikin ngakak sampai capek juga ternyata hahaha. Ini adalah pilihan yang bisa dilakukan selain nonton series dan drama yang hype. Aku juga nonton Sitkom mini Keluarga Prakasa yang ditulis oleh Ernest Prakasa langsung. Kalau episode terbaru Sitkom Keluarga Prakasa belum tayang, maka tontonan dari Tonight Show akan menjadi selingan sehari-hari. Sejauh ini nonton video receh bisa membantuku mengurangi negative vibes dari luar sana. 
3. Stop “TOXIC POSITIVITY”
Ada yang pernah bilang:
“jadi apa yang sudah kamu hasilkan selama di rumah aja?” 
atau ada juga yang begini:
“jika setelah karantina ini kamu tidak memiliki skill baru, berarti kamu bukan kekurangan waktu tetapi kamu belum bisa menggunakan waktu sebaik mungkin.”
Kedua hal di atas sering aku temukan di media sosial. Kalau kamu tertekan dan merasa bersalah setelah membacanya, bisa jadi itu termasuk “TOXIC POSITIVITY”, karena itu juga menggangguku selama ini. Padahal di situasi sekarang bertahan saja sudah cukup, maka lebih baik dengarkan hatimu sendiri. Jangan biarkan TOXIC POSITIVITY mengisi pikiran selama #DirumahAja, bahkan rebahan pun juga nggak salah lho! Bukan karena orang-orang di media sosial posting sedang belajar online, kursus online, bukan berarti kita juga harus demikian. Mau nonton film silakan, main tiktok juga boleh, atau kalau ingin nangis bombai karena drama korea pun sah-sah saja. Main game sampai pegal juga nggak dilarang. Kuncinya hanya satu, tidak lupa diri. 

4. Video call bersama keluarga/sahabat (jaga komunikasi)
Untuk mengurangi kesendirian dan kekhawatiran, cara ini yang biasa aku lakukan selama self quarantine. Jauh dari rumah dan menjadi anak rantau sejak 6 tahun lalu adalah tantangan yang sudah sering aku hadapi. Tapi lagi-lagi, menjaga komunikasi dengan orang terdekat juga perlu. Saling memberi kabar, saling memperhatikan dan mendukung satu sama lain supaya kita juga tidak mudah menyalahkan diri sendiri. Dulu aku video call bersama keluarga bisa dihitung jari, sekarang jadi rutinitas sehari-hari. Kami sering membahas kondisi, hal-hal baru, aktivitas ringan dan receh, bahkan yang serius juga ada. Eh tapi jangan keseringan bahas COVID-19 juga sih, yang penting jaga komunikasi.

5. Melakukan hal baru yang menyenangkan
Stop toxic positivity, namun tidak mengisolasi kreativitas.
Kreativitas versiku tidak harus yang “wah” dan berat. Selama itu adalah hal baru dan belum pernah dicoba, sekecil apapun akan aku sebut kreativitas. Kalau aku mau menambah kreativitas dan melakukannya, maka aku akan lakukan sesuai apa yang aku mau, bukan apa yang orang-orang bilang. Mumpung ada banyak waktu luang, kita bisa lakukan banyak hal baru yang berbeda dari biasanya. 
Berkreasi adalah seni untuk mengenal diri sendiri, tapi tentunya juga menyenangkan. Aku juga mencoba desain ini-itu karena belum pernah coba sama sekali, bikin cerita bergambar yang sederhana, review film dan drama, malah belakangan ini coba masak-masak lucu hahaha. Kamu juga bisa jika mau belajar masak dan mengeksplorasi berbagai menu yang belum pernah dicoba sebelumnya. Minggu lalu aja aku baru edit foto Ernest Prakasa di setiap filmnya dalam satu frame. Seru! 
Oh ya, misal kamu ingin bikin sesuatu yang sedang viral seperti virtual photoshoot ala Ana Octarina dan Sarah Azka kayaknya asik juga! Atau mulai menanam tanaman hijau seperti Kadek Arini? Silakan lakukan sesuai apa yang kamu mau, dengarkan hatimu. 

6. Segarkan harimu dengan Emeron Complete Hair Care
Lima cara untuk membangun pikiran positif yang sudah aku sebutkan sebelumnya tidak akan lengkap kalau terjadi “bad hair day”. Setuju?
Rambut lepek dan kusut adalah masalah yang sering aku hadapi, mood mudah berantakan dan bisa berdampak pada aktivitas yang dilakukan di hari itu. Ditambah lagi harus berhadapan dengan sepetak kamar kos 2x3m setiap harinya selama hampir 2 bulan. Supaya tidak memperpanjang masalah lagi, mari kita temukan solusinya. Kehadiran Emeron Complete Hair Care bagiku bagaikan debu ibu peri yang punya kekuatan magic. Rangkaian perawatan rambut dari Emeron mampu menyelamatkan para perempuan karena membantu meringankan berbagai masalah rambut. Ini adalah 7 varian Emeron Complete Hair Care yang bisa dicoba dengan jenis rambut dan masalahnya masing-masing:  
Nah 1 varian lainnya yaitu Emeron Complete Hair Care Soft and Smooth. Aku pilih jenis rangkaian ini untuk menyelamatkan rambut keritingku yang lepek dan kusut demi menjaga good mood selama #dirumahaja. NO MORE “BAD HAIR DAY” DURING SELF QUARANTINE! Lalu bagaimana kekuatan magic Emeron Complete Hair Care ini terhadap rambut keriting? Apa rahasianya? 

EMERON COMPLETE HAIR CARE MEMBANTU
MENYEGARKAN HARI-HARI DI RUMAH
Aku sebut istilahnya 3Magic atau 3M: Membersihkan, Melembutkan, dan Menutrisi.
Paket komplit Emeron Complete Hair Care Soft and Smooth terdiri dari Shampoo, Conditioner, dan Hair Vitamin yang masing-masing memiliki fungsi dan manfaat berbeda. Ohiya, warna pink adalah ciri khas yang melekat pada ketiganya, jadi lebih mudah diingat kalau ingin cari produk ini di toko online maupun offline. Ada 3 langkah yang perlu dilakukan untuk rangkaian Emeron Complete Hair Care Soft and Smooth ini. Yuk disimak!
Langkah pertama
Hal pertama yang dilakukan adalah dengan mencuci rambut atau keramas. Caranya? You know it! 
Tuang Emeron Nutritive Shampoo Soft and Smooth ke tangan - busakan ke rambut - bilas. 
Kekuatan magic dari Emeron Nutritive Shampoo berasal dari formula Active Provit Amino dan Sunflower yang disempurnakan dengan teknologi Jepang. Kandungan dalam shampoo mampu membersihkan rambut hingga kulit kepala sekaligus memberikan nutrisi dan kelembaban, bahkan rambut jadi sehat dan bisa mencegah rambut gampang rusak. Setelah dibilas, rambut pendek yang keriting ini jadi lebih fresh! RAMBUT LEMBAB, NO LEPEK!

Langkah kedua
Menggunakan Emeron Nutritive Conditioner Soft and Smooth Sun Flower adalah langkah kedua. Caranya? Usapkan conditioner yang punya tekstur creamy ini dari tengah sampai ujung rambut - biarkan merata - bilas.
Kekuatan magic dari Active Provit Amino ternyata bukan hanya dimiliki shampoonya saja, tapi conditionernya juga! Kalau tadi rambut sudah lebih fresh, maka Emeron Nutritive Conditioner berfungsi untuk melembutkan, rambut keriting yang tadinya kusut jadi lebih lembut dan halus. Ditambah lagi wanginya yang awet. Jangankan saat diaplikasikan ke rambut, paket baru tiba di rumah dan segel belum dibuka aja wanginya udah kemana-mana. Beneran euy! Wanginya bikin mood bisa terjaga seharian.

Langkah ketiga
Untuk hasil terbaik ada langkah terakhir dari rangkaian Emeron Complete Hair Care yang tidak boleh dilewatkan. Langkah ketiga dapat dilakukan setelah rambut dalam kondisi setengah basah. 
Caranya? Tuang Emeron Hair Vitamin ke telapak tangan – usapkan ke ujung rambut. 
Biasanya kalau rambut keritingku dibiarkan sehabis keramas akan tampak lebih kering dan kasar. Setelah menggunakan Emeron Hair Vitamin, rambut makin halus dan gampang diatur. Emeron Hair Vitamin Soft and Smooth juga mampu menutrisi rambut karena diperkaya oleh bahan-bahan alami Sunflower serta vitamin A, C, dan, E untuk menjaga rambut tetap sehat. 

Kekuatan magic Emeron Complete Hair Care Soft and Smooth yang Membersihkan, Melembutkan, dan Menutrisi ini memiliki manfaat untuk menyegarkan hari-hari selama self quarantine. Setelah menggunakan rangkaian perawatan rambut Emeron Soft and Smooth, rambut tetap fresh dan mood bisa terjaga seharian. 
Selain menjaga mood tetap baik, hal yang penting bagiku untuk bisa membangun pikiran positif adalah stop toxic positifity terhadap diri sendiri. Melakukan aktivitas positif dan menyenangkan itu memang baik, namun jangan sampai memaksa diri untuk berpikir harus selalu produktif, karena bertahan dalam situasi seperti ini saja sudah cukup. Tidak perlu merasa bersalah, cukup #DengarkanHatimu, bukan mendengarkan “tren”.

INFORMASI TAMBAHAN
Dalam rangka mengurangi kontak fisik di situasi saat ini, aku membeli rangkaian produk ini di marketplace online langganan. Tidak perlu khawatir dengan kemungkinan kerusakan pada kemasan, karena produk akan diberi segel supaya tidak tumpah, malah dilengkapi bubble wrap juga. Ohiya, dari segi packaging, botol shampoo dan conditioner ukuran 170 ml ini dikemas handy dan mudah dibawa lho. Sedangkan dari segi harganya, Emeron Complete Hair Care Soft and Smooth terbilang murah tapi nggak murahan dengan rincian:
- Emeron Shampoo Soft & Smooth 170 ml     : Rp15.900  
- Emeron Conditioner Soft & Smooth 170 ml  : Rp15.900  
- Emeron Hair Vitamin Soft & Smooth 170 ml : Rp7.600
Tulisan ini diikutkan dalam Blog Competition #DirumahAja #DengarkanHatimu 

Kamis, 09 April 2020

Kabar-kabar yang hidup berdampingan

Dahulu kala jauh sebelum ada teknologi, sebelum bioskop belum popular di kalangan masyarakat, dan berkabar antar satu dengan yang lain masih melalui merpati, seseorang yang memiliki hak penuh atas langit dan bumi berkata, “Kamu akan bergembira karena sukacita yang mulia dan yang tidak terkatakan.” 
Setelah itu, tahun 1876 Alexander Graham Bell menemukan telepon. Manusia merayakannya.
Sekitar hampir 4 dasawarsa kemudian, pada tahun 1914-1918 perang dunia I terjadi. Lebih dari 9 juta orang gugur. Manusia berkabung. 

Ia berkata lagi, “Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk meratap, ada waktu untuk menari.”

Sampai hari ini, setelah teknologi ditemukan; peradaban manusia berkembang; gawai menjadi kebutuhan; pun COVID-19 menyerang, kalimatNya tidak pernah kedaluwarsa. Kabar bahagia dan dukacita selalu hidup berdampingan. Bahkan saya bingung bagaimana caranya merespon kondisi sekarang, kabar baik dan buruk berseliweran dalam satu waktu.

Memang begitu banyak perubahan yang terjadi sejak Koronavirus hadir di bumi, tapi tetap saja ada banyak hal yang bisa dipelajari:
Di satu sisi, ribuan nyawa menjadi korban, tidak peduli apakah dia orang hebat atau bukan, keluarganya tetap kehilangan. Di sisi lain, semua orang berupaya hidup sehat dan bersih.
Di satu sisi dukacita menyelimuti seisi muka bumi, tapi siapa yang tidak lega ketika tahu bahwa polusi udara di 7 kota besar menurun akibat pandemi ini?
Di satu sisi banyak yang bersedih karena ibadah umrah ditunda sepanjang tahun, kebaktian hari minggu tidak lagi di gereja, shalat jumat sudah lebih dari 3 kali harus dirumahkan. Tapi akibat adanya pembatasan mobilitas di Jakarta, sampah jadi berkurang 620 ton per hari; konsumsi listrik menurun sebanyak 30%, perubahan kualitas udara berubah dari unhealthy menjadi moderate; bahkan indeks kemacetan di jam sibuk turun drastis di angka 14%. Lagi dalam fakta lain, PHK terhadap ribuan karyawan terancam dan kondisi ekonomi menjadi rentan, tapi sikap kepedulian terhadap kemanusiaan bermunculan.

Saya bingung harus bahagia atau turut berduka. Harus berkabung atau merayakannya. Saat sedang sibuk-sibuknya bekerja, mengumpulkan semua anggota keluarga untuk bertegur sapa lewat video call whatsapp adalah sebuah prestasi. Kini seminggu bisa 2 kali diskusi bersama tanpa bingung harus menentukan akan bertatap muka di layar jam berapa.

Kabar-kabar memang ditakdirkan untuk hidup berdampingan. Ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa, ada waktu untuk meratap, dan ada waktu untuk menari.
Seperti juga yang terjadi di tengah situasi ini, saya sampai memutar ulang semua lagu-lagu karya Glenn Fredly karena Indonesia sedang berduka, sang legendaris telah berpulang ke pangkuan si Pencipta. Saya ingat betul, dulu saat pekerjaan tidak bisa ditoleransi, lagu yang berkali-kali menemani adalah terserah. 
“Terserah kali ini, sungguh aku takkan peduli, ku tak sanggup lagi, mulai kini semua terserah”
LIVE Streaming KompasTV, Suasana Pemakaman Glenn Fredly di TPU ...
Sumber: instagram/@kuyou.id
Saya bisa putar lagu Glenn sampai se-album saking karya-karyanya menghidupi banyak aspek. Saya tidak pernah bertemu beliau secara langsung, tidak pernah hadir dalam konsernya, juga tidak saling kenal. Tapi sedih dan patah hati tidak dapat disangkal. Ini adalah sebuah kabar duka di tengah pandemi. Saya ingin bercanda seperti biasa, tapi hati segan karena ikut kehilangan. Meski hal yang paling sulit dari mengetahui kabar duka ini adalah dengan menerimanya, tapi yang saya yakini adalah karya-karya Glenn tidak akan tergerus waktu. Usia terhenti, tapi ia abadi.

Semoga tulisan ini akan menjadi pengingat bahwa kabar-kabar yang hidup berdampingan bisa terjadi secara bersamaan dalam satu waktu. Saya tidak akan menyalahkan tahun 2020 yang seenaknya mencatat sejarah, karena seseorang yang memiliki hak penuh atas langit dan bumi ini pernah bilang, Ia akan menyembuhkan orang-orang yang patah hati dan membalut luka-luka mereka.

Untuk semua generasi yang hidup dengan lagu-lagu Glenn yang juga kehilangan, I’m so very sorry for your loss, I’m going to miss him too, he will be missed by so many.
You’re in our prayers, buddy. Rest in Love, dear Glenn Fredly. 
Selamat jalan, selamat bertemu dengan si Pemilik penuh atas langit dan bumi.



Anw, kalian udah berapa kali bolos shalat jumat? Belum murtad kan?
Sungguh dark jokes L

sumber pendukung: ruangguru//kompas//kumparan

Selasa, 31 Maret 2020

Kita, jadilah bijak bestari untuk keutuhan ekosistem di Papua

“Kalau Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum, lalu saat tanah Papua lahir Tuhan sedang apa ya? Barangkali saat nonton film rating 9 di Netflix sambil makan popcorn alias mood sedang sangat baik”

Merekam ulang perjalanan di Jayapura
Saya selalu menerka seperti apa tanah Papua, yang kata orang-orang elok menawan, juga eksotis rupawan. Ternyata di bulan Oktober 2019 saya diizinkan melihatnya. Di malam pukul 23.45 dari terminal keberangkatan Soekarno Hatta, saya dan rekan-rekan kerja melangsungkan perjalanan dinas ke Kota Jayapura, Papua. Rasanya seperti menjemput kado saat ulang tahun di usia balita. Sumringah tak terlepas sejak saya meninggalkan Jakarta sambil menantikan sunrise pertama di atas awan. Ya walau pada akhirnya sudah bisa ditebak, rasa kantuk bagi saya adalah lebih besar daripada apapun hahaha. Jadi saya mengalah saja, tidak apa-apa jika harus melewatkan sinar matahari yang muncul menerangi penumpang melalui celah-celah jendela. Toh nanti akan ada pemandangan alam yang bisa dinikmati lebih banyak lagi.

Logat khas orang Papua asli adalah yang pertama kali bisa saya rasakan setelah mendarat dengan cantik di Bandara Sentani. Udara sejuk di pagi hari adalah yang kedua. Yang ketiga, peringatan untuk tidak kemana-mana jika waktu sudah di atas jam 8 malam, karena katanya akan ada orang mabuk di tengah jalan dan membahayakan. Ya itu adalah salah satu cerita dari Bapak supir di sepanjang perjalanan menuju penginapan. Selama melewati jalan yang mirip dengan Kelok Sembilan, saya memandangi bukit-bukit hijau dan pepohonan yang terbentang merata, bahkan sapi di tanah berumput ikut melengkapinya.
Kenapa jadi lebih mirip Harvest Moon Back to Nature ya?

Tidak hanya itu, kami juga menyempatkan diri menuju puncak Jayapura City sehabis beberes di hotel. Kalau saya diminta memberikan deskripsi, pesonanya kira-kira seperti perpaduan dari atas Puncak Sikunir Dieng dan Bur Telege Takengon. Tinggi dan menawan. Benar kata kebanyakan orang, Papua itu elok rupawan. Laut luas dan bukit-bukit hijau yang menghimpit permukiman di Kota Jayapura memecahkan dugaan saya: kalau Bandung diciptakan ketika Tuhan sedang tersenyum, lalu saat tanah Papua lahir Tuhan sedang apa ya? Barangkali saat nonton film rating 9 di Netflix sambil makan popcorn alias mood sedang sangat baik.
Pemandangan dari hotel menghadap ke Teluk Yos Sudarso
sumber: dokumentasi pribadi 
Pemandangan dari puncak Jayapura City
sumber: dokumentasi pribadi 
Wajar saja jika yang saya temukan selama perjalanan di Kota Jayapura adalah bukit-bukit hijau dan pepohonan rimbun. Ternyata 38 persen hutan primer yang tersisa di Indonesia berada di Papua (tahun 2012). Beragam jenis pohon yang tumbuh liar di hutan hijau terbentang luas di Papua dan Papua Barat. Hutan yang lestari di Papua adalah napasnya Nusantara. Beberapa media menyebutkan, Papua menjadi harapan terakhir bagi hutan Indonesia yang utuh akibat kondisi tutupan hutan yang semakin berkurang di Sumatera dan Kalimantan.

Suatu hari nanti untuk perjalanan ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Suatu hari nanti, saya ingin ke tanah Papua lagi, mengenal lebih luas tempat-tempat yang belum pernah dipijaki. Seperti yang paling memikat hati sejauh ini: Taman Nasional Teluk Cendrawasih.
Jika saat itu saya dapat menikmati pesona bukit-bukit hijau yang membentang di Kota Jayapura, maka suatu hari nanti saya ingin melakukan perjalanan ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih. Bukan hanya hutan hijau yang bisa saya temukan di sana, tapi kekayaan alam yang penuh keeksotisan. Faktanya, Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) dengan keanekaragaman hayati yang unik menyajikan perwakilan 1ekosistem terumbu karang dan ikan hiu paus, 2pantai mangrove, 3hutan tropika dan daratan Pulau Papua yang indah.

1ekosistem terumbu karang dan ikan hiu paus
Taman nasional yang meliputi Pulau Mioswaar, Pulau Nusrowi, Pulau Roon, Pulau Rumberpon dan Pulau Yoop merupakan lokasi yang memiliki spesies ikonik “Gurano Bintang”. Walaupun saya tidak bisa berenang bebas di tengah laut lepas, keinginan untuk melihat cantiknya Gurano Bintang si ikan hiu paus masih dipupuk hingga kini. Keindahan perairan di TNCC juga kaya akan berbagai jenis ikan dan hewan laut, dilengkapi terumbu karang yang luas dengan kualitas terbaik di dunia. Terdapat lebih dari 500 jenis spesies terumbu karang dengan Pulau Purup dan Selat Numamurang sebagai tempat terbanyak ditemukannya keanekaragaman hayati. Saya janji, tidak akan memaksakan kondisi jika suatu hari nanti tidak bisa mengunjungi terumbu karang yang warna-warni, karena saya tahu kalau tempat ini adalah rumah bagi banyak populasi.  
Ekosistem Terumbu Karang dan Ikan Hiu Paus di TNCC
sumber: greenpeace//wondamakab.go.id
2pantai mangrove
Taman Nasional Teluk Cendrawasih membentang dari timur Semenanjung Kwatisore sampai utara Pulau Rumberpon dengan panjang garis pantai sekitar 500 kilometer. Di sana dapat ditemukan hutan/vegetasi mangrove di pesisir pantai. Terbayang di benak saya saat Shizuka berkunjung ke Hawaii di musim panas. Di daerah pantainya juga terdapat berbagai jenis penyu yang akan menambah keutuhan nuansa tropis kawasan ini.
3hutan tropika dan daratan pulau
Tidak berhenti di situ saja, keanekaragaman ekosistem di Taman Nasional Teluk Cenderawasih yang berada di 5 wilayah dan 2 provinsi yaitu Papua dan Papua Barat menjadi habitat berbagai jenis flora dan fauna. Ada yang dilindungi, dan ada yang tidak. Di kawasan ini kita bisa melihat bahwa Papua adalah destinasi wisata hijau karena terdapat lebih dari 50 jenis vegetasi daratan pulau mulai dari hutan pantai sampai vegetasi hutan pegunungan daratan pulau (ketinggian 467 mdpl).
Hutan Tropika dan daratan Pulau di TNTC
sumber: wondamakab.go.id
Seperti Raline Shah yang tidak sengaja bertemu dengan ikan hiu paus pertama kali, saya juga ingin ke sana, menyapa mereka dari atas kapal: “hai salam kenal”. Semoga waktu yang baik akan berpihak ya!

Bijak Bestari untuk Taman Nasional Teluk Cendrawasih
Keutuhan ekosistem di kawasan Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah hal yang tidak bisa diganggu gugat. Banyak yang menjadikannya rumah. Tidak hanya flora dan fauna, tapi juga masyarakat lokal yang hidup di sekitarnya, memanfaatkan sumberdaya alam untuk keberlangsungan hidup mereka. Bahkan TNTC memiliki fungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan, menunjang pemanfaatan lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, serta untuk dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan dan pendidikan, juga menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi (sumber: situs resmi Kab Wondama).

Menjadi bijak demi menjaga keutuhan ekosistem TNTC dilakukan karena ada beberapa ancaman yang mungkin terjadi, seperti: 1kehilangan tutupan pohon, 2kerusakan terumbu karang akibat pendangkalan, 3air laut tercemar karena sampah plastik, 4terjadi polusi di perairan akibat tumpahan minyak kapal, bahkan 5kehidupan biota air bisa terganggu karena eksploitasi penambangan emas. Saya tidak bilang kalau semua itu adalah ulah-ulah manusia, tapi mungkin bisa terjadi karena aktivitas di kawasan taman nasional dan sekitarnya sangat rentan terhadap keutuhan ekosistem. Entah kapan saya dan kita semua akan punya kesempatan ke sana, mungkin besok atau 20 tahun lagi, tapi keindahannya saat ini tidak akan bisa kita nikmati jika tidak menjadi bijak dari sekarang. Kita bisa ikut terlibat jika mau. Seperti halnya yang dilakukan Eco Nusa Foundation, organisasi non-profit yang bertujuan mengangkat pengelolaan sumber daya alam berkeadilan dan berkelanjutan di Indonesia dengan memberi penguatan terhadap inisiatif-inisiatif lokal.
sumber: EcoNusa
Eco Nusa Foundation fokus pada komunikasi antara pemangku kepentingan di Indonesia Timur (Tanah Papua dan Maluku). Perlindungan lingkungan dan pengelolaan sumber daya alam dilakukan melalui 10 program. Bahkan EcoNusa menyoroti kesadaran masyarakat menjaga lingkungan sebagai sudut yang penting. Di satu aspek, “Letter from the Ocean” pernah diikutkan untuk gerakan kelautan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Di sisi lain, EcoNusa juga turut melindungi hutan untuk penghidupan berkelanjutan dan iklim global melalui gerakan #BeradatJagaHutan. 
sumber: EcoNusa 
Ohya! Saya dan kamu bisa turut melakukan aksi serupa, yaitu bergabung sebagai sukarelawan atau magang di EcoNusa dengan cara berkirim pesan lewat website mereka. Menarik ya?

Bagi saya, Taman Nasional Teluk Cendrawasih adalah gambaran dari wajah Papua. Di sana adalah rumah bagi banyak spesies, flora dan fauna, juga masyarakat lokal. Kekayaan alamnya terbentang dari pulau satu ke pulau yang lain, ada perairan pun daratan, ada hutan juga lautan, ikan sampai burung elang bisa ditemukan.
Kita, jadilah bijak bestari dan manfaat untuk sekitar, supaya keutuhan ekosistem di sana selalu terjaga untuk Papua napasnya Nusantara, karena Papua itu Indonesia.
Artikel ini diikutkan dalam lomba Wonderful Papua
#BeradatJagaHutan #PapuaBerdaya #PapuaDestinasiHijau #EcoNusaXBPN #BlogCompetitionSeries


Sumber pendukung:
Eco Nusa
WRI Indonesia
WWF Indonesia
Green Peace Indonesia
Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih
Kementerian Kelautan dan Perikanan
Situs resmi Kab Wondama (www.wondamakab.go.id)

Diberdayakan oleh Blogger.