Selasa, 17 Maret 2015

Bukan Momentum Biasa





 “Karena pikiran lebih tajam dari senjata”.  Opini yang agak menikam logika saya ini terlontar dari Qabila, salah satu tim reporter yang sempat saya wawancarai pada hari oprec sebuah Lembaga Pers Mahasiswa Fakultas Teknik Undip berlangsung. Mahasiswi jurusan Teknik Arsitektur ini menyetujui sebuah anggapan bahwa tulisan dapat mengubah dunia. Selain Momentum, masih ada lembaga lain di Universitas terbesar di Jawa Tengah ini yang mewadahi dunia tulis-menulis. Lalu apa yang membedakannya dengan biro yang lain?  “detail, dalam, dan cepat”  begitu kata Jasman Ismandakir (2012) selaku Pimpinan Umum Momentum. “Teknik itu fakultas terbesar di Undip, jadi kalau info aktual, pasti kita lebih cepat dapat. Semisal ada master plan di dekanat, kita duluan yang tau.” Ungkapan tersebut juga di dukung oleh kalimat andalan biro ini “ cerdas, objektif, terpercaya”. Kenapa? Karena para mahasiswa teknik bisa mendapatkan informasi dan berita aktual lewat Momentum secara cepat.  Walaupun masih dalam usia dini, Lembaga ini bisa dengan cepat menyesuaikan diri jika terjadi human error atau terjadi kesalahan teknis dalam mempublikasikan berita. “Bisa dengan lobby secara personal atau negosiasi dengan lembaga yang bersangkutan” Qabila (2013) pun memperjelas pernyataan bahwa Momentum belum pernah di cap tidak baik di fakultas.
Berbicara tentang keunggulan, pimpinan umum lembaga ini tidak sungkan membeberkan “hak” yang di dapatkan oleh masing-masing anggota. Sebuah kartu yang menandakan bahwa setiap anggota diperbolehkan dan mendapat izin resmi meliput berita apapun dalam suatu konteks acara. Sungguh menikam bukan? Ketika saya mendengar pernyataan ini, sebuah pikiran terlintas begitu saja “bukan Momentum biasa”. Pikiran memang lebih tajam dari senjata.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.