“Karena pikiran lebih tajam dari senjata”. Opini yang agak
menikam logika saya ini terlontar dari Qabila, salah satu tim reporter yang
sempat saya wawancarai pada hari oprec sebuah
Lembaga Pers Mahasiswa Fakultas Teknik Undip berlangsung. Mahasiswi jurusan Teknik
Arsitektur ini menyetujui sebuah anggapan bahwa tulisan dapat mengubah dunia. Selain Momentum, masih ada lembaga lain
di Universitas terbesar di Jawa Tengah ini yang mewadahi dunia tulis-menulis. Lalu
apa yang membedakannya dengan biro yang lain? “detail,
dalam, dan cepat” begitu kata Jasman
Ismandakir (2012) selaku Pimpinan Umum Momentum. “Teknik itu fakultas terbesar di Undip, jadi kalau info aktual, pasti
kita lebih cepat dapat. Semisal ada master plan di dekanat, kita duluan yang
tau.” Ungkapan tersebut juga di dukung oleh kalimat andalan biro ini “
cerdas, objektif, terpercaya”. Kenapa? Karena para mahasiswa teknik bisa mendapatkan
informasi dan berita aktual lewat Momentum secara cepat. Walaupun masih dalam usia dini, Lembaga ini
bisa dengan cepat menyesuaikan diri jika terjadi human error atau terjadi kesalahan teknis dalam mempublikasikan
berita. “Bisa dengan lobby secara
personal atau negosiasi dengan lembaga yang bersangkutan” Qabila (2013) pun
memperjelas pernyataan bahwa Momentum belum pernah di cap tidak baik di
fakultas.
Berbicara tentang keunggulan, pimpinan
umum lembaga ini tidak sungkan membeberkan “hak” yang di dapatkan oleh masing-masing
anggota. Sebuah kartu yang menandakan bahwa setiap anggota diperbolehkan dan
mendapat izin resmi meliput berita apapun dalam suatu konteks acara. Sungguh
menikam bukan? Ketika saya mendengar pernyataan ini, sebuah pikiran terlintas
begitu saja “bukan Momentum biasa”. Pikiran
memang lebih tajam dari senjata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar