MERAYAKAN WAKTU LUANG
Seni
merayakan hidup adalah menikmati setiap waktu yang kita punya. Tidak ada cara
yang benar atau salah. Ada yang bahagia ketika hari libur hanya leyeh-leyeh di
kamar sambil mendengarkan musik kesayangan lalu berganti menonton film jika
sudah bosan, ada yang melakoni hobi seperti menulis atau memasak sepanjang hari
hingga lupa kalau ia punya waktu 24 jam saja, ada juga yang merasa cukup jika
hanya duduk di samping ayah ibu bercerita ini itu tanpa kenal waktu sambil
menyeruput kopi kesukaan, atau ada pula yang bahagia dengan menjajaki tanah
rantau seperti saya dan kawan-kawan barang sehari saja.
Kami
anak rantau, punya waktu setiap hari kapanpun untuk keliling Kota Semarang jika
mau, tapi tidak kami lakukan. Seni merayakan waktu luang tidak selalu dengan
melakukan perjalanan, entah itu dengan jarak jauh atau tidak. Setiap orang,
termasuk saya tentu punya ruang masing-masing.
Untuk
kali ini, sebagai mahasiswa akhir yang kira-kira 17 Agustus tahun depan kemungkinan
tidak lagi bisa merayakan di tanah rantau, maka kami memutuskan untuk mencari
momen unik hari kemerdekaan di Kampung Batik Semarang. Kampung ini terletak di
gang dengan Gapura Besar bertuliskan Jl. Batik, Bubakan.
Lokasi
Kampung Batik Semarang dengan wajah barunya berada dekat dengan Kota Lama dan
Pasar Johar. Tanpa memasang ekspektasi berlebih. Tanpa berpikir bahwa Kampung Batik
akan begini dan begitu. Kami justru menemukan euforia di sana seperti kebahagiaan
sederhana kala merayakan lebaran di kampung halaman. Disambut baik oleh warga,
menghabiskan waktu tanpa terasa, dan menikmati nuansa batik yang disuguhkan
lewat corak di dinding, meski terik di siang hari awalnya bikin kami cranky. Setelah bertanya-tanya dengan
Bapak yang melukis corak batik di sana, ternyata tidak hanya asal gambar,
lukisan di dinding berisi cerita pewayangan dan legenda asal-usul Kota
Semarang. Dari hal tersebut saya menjadi tahu, bahwa Pesona
Indonesia tidak berhenti pada kain Batik saja, melainkan pesona Batik bisa
diperkenalkan pada khalayak lewat kampung wisata bertema yang sama. Ini
menjadi salah satu cara agar Batik dan budayanya senantiasa melekat erat di
setiap generasi, apalagi generasi z dan milenial yang kini aktif di media
sosial. Kebanggaan itu bisa kita bagikan lewat kanal pribadi masing-masing
dengan ceritanya yang unik, bukan?
Peta Kampung Batik Semarang Sumber: dokumentasi pribadi |
Hingga
menjelang sore, kami habiskan waktu di sana dengan memburu foto-foto autentik. Siapa
bilang konsep Batik akan membuatmu terlihat tua? Nuansa warna-warni di Kampung
Batik tidak membatasi siapapun dari kalangan usia. Anak-anak, muda, tua,
menikmatinya.
KAMPUNG WISATA BATIK CIREBON
Lantas,
apakah memburu foto instagramable
sambil mengenal sejarah Batik Indonesia hanya
bisa dirasakan di Kota Semarang saja?
Tentu
tidak. Ada begitu banyak kampung wisata batik yang dibangun di berbagai wilayah
Nusantara.
Dilansir
dari infobatik.id, salah satu daerah terbaik dengan desa wisata batik khas Indonesia
adalah Kampung Batik Trusmi Cirebon yang berada di Desa Trusmi, terletak
sekitar 4 KM sebelah barat pusat kota sebagai jantung dari produksi Batik
Cirebon. Bukan
hanya dikenal sebagai salah satu kota yang memiliki tempat wisata budaya yang
menarik untuk menjadi tempat plesiran, Cirebon memiliki destinasi wisata
menarik di setiap sudut untuk ditelusuri. Wisata Batik Trusmi saat ini menjadi Wisata Cirebon yang wajib dikunjungi bagi para pemburu
batik.
Berburu Batik di Kampung Batik Trusmi Sumber: di sini |
Desa
Batik Trusmi di Cirebon adalah destinasi yang lengkap. Wisatawan tidak hanya
menikmati nuansa Batik saja, tapi juga wisata kuliner sampai memborong
oleh-oleh di dalam satu kawasan. One stop destination, menjadi konsep Desa
Batik Trusmi saat ini. Yang tadinya sebuah desa pengrajin batik yang mungil,
wisata Batik Trusmi menyebar ke desa tetangga, diikuti pertumbuhan kawasan
wisata dengan aneka fasilitas wisatanya.
Wisata Batik Trusmi Cirebon
Sumber: di sini |
Kalau
wisata ke Desa Batik Trusmi, ada banyak pilihan destinasi wisata kuliner yang
bisa kita coba. Biasanya wisatawan berkunjung ke kawasan wisata kuliner Empal
Gentong khas Cirebon di Battembat, di ujung kawasan Desa Batik Trusmi sebelum
memasuki wilayah pusat Kota Cirebon. Pilihan menunya ada Empal Gentong alias
soto daging yang berkuah santan, Empal Asem yang berkuah bening, sate dan Nasi
Lengko yaitu nasi dengan tahu tempe disiram bumbu kacang. Jika berburu batik
sampai malam, ada tambahan wisata kuliner khas Cirebon yaitu Bubur Sop Ayam.
Ini adalah perpaduan yang unik, bukan? Melihat konsep one stop destination seperti ini, siapa yang tidak ingin ke Kampung
Batik Trusmi?
BT BATIK TRUSMI
Di
Kampung Batik Trusmi, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon menyuguhkan beragam
hal unik, sebab di sana terdapat nuansa kain berpola khas Nusantara yang bisa
dirasakan. Sambil mengenal sejarah Batik Cirebon, menikmati
wisata kuliner, kita juga bisa belanja batik khas Cirebon dan belajar membatik
di BT Batik Trusmi di Jalan Syekh Datul Kahfi No.
148, Plered, Weru Lor, Weru.
Logo BT Batik Trusmi Sumber: di sini |
BT Batik Trusmi adalah salah satu sentra Batik
terbesar di Cirebon, bahkan di Indonesia. Namanya pernah tercatat dalam rekor
MURI pada 2013. Dari segi desain dan filosofi, Batik Trusmi konsisten dengan
motif tapi sangat terbuka dengan modifikasi. Batik yang dijual adalah batik
khas Cirebon yang sarat pola Mega Mendung. Motif awan Mega Mendung merupakan
akulturasi budaya China dan Islam sejak era Wali Songo. Motif ini terus dijaga
sampai sekarang, namun kemudian lahir aneka variasi warna, motif dan bahan.
Produk turunan mulai aneka jenis busana, sampai pernak-pernik batik juga
tersedia. Harga yang dibanderol untuk batik itu beragam, mulai yang puluhan
ribu sampai ratusan ribu, cocok untuk dijadikan oleh-oleh.
Sentra Batik BT Batik Trusmi
Sumber: di sini |
Batik
Cirebon motif Mega Mendung merupakan salah satu Batik
Indonesia yang diakui sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan
Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh
UNESCO. UNESCO mencatat bahwa batik adalah identitas budaya Indonesia. Makna
simbolik warna serta motifnya menunjukkan kreativitas dan spiritualitas masyarakat
Indonesia.
Jadi
tidak perlu khawatir lagi ya. Jika ingin memburu foto unik, menikmati nuansa
kampung batik, belanja oleh-oleh Batik sekaligus menjajaki wisata kuliner, kita
bisa berkunjung ke Kampung Batik Trusmi kalau sewaktu-waktu liburan ke Cirebon.
Toko BT Batik Trusmi Sumber: di sini |
WHEN TRADITION MEETS MODERNITY
Batik
sudah melekat pada saya selama masa perkuliahan, mulai saat menjadi mahasiswa
baru, sampai berada di semester tua. Bagi saya, Batik lebih baik menjadi outfit untuk mencari ‘aman’ jika
kehabisan ide. Entah itu untuk mengikuti kuliah di kampus, menghadiri acara
resmi, atau di saat kuliah lapangan ke Bangkok tahun 2016 lalu. Demi menjaga
ciri khas, saya memilih Batik untuk terlihat berbeda. Sayangnya, masih banyak anak
muda yang menganggap bahwa mengenakan Batik akan terlihat tua atau dikira mau
ke kondangan hahaha.
Memakai Batik mulai dari buluk sampai tetap buluk :D Foto 1-3: Masih maba-semester 2-saat Kuliah Lapangan Sumber: dokumentasi pribadi |
Di
Kampung Trusmi, ada lebih dari 1.000 perajin batik yang bekerja setiap hari
untuk menghasilkan karya-karya yang menawan. Batik di Trusmi ini lebih modern
jika dibandingkan dengan batik-batik daerah lain. Fakta uniknya, BT Batik
Trusmi menarget para pembeli muda untuk memilih memakai batik dengan corak dan
warna yang cerah.
When tradition meets
modernity, BT Batik Trusmi mampu mengikuti perkembangan zaman melalui
desainnya yang unik dan modelnya yang adaptif. BT Batik Trusmi berupaya agar
Batik melekat pada setiap generasi, muda ataupun tua tidak enggan mengenakan
Batik. Untuk outfit anak muda supaya tidak
terlihat tua atau dikira mau ke kondangan, Batik akan lebih baik dipadupadankan
dengan cara berikut ini.
Outfit
untuk wanita:
1. BOLERO
TROPIS KLASIK SOGAN
Bolero Tropis Klasik Sogan adalah batik asli produksi
Desa Trusmi dengan motif klasik sogan kawung cocok digunakan sebagai pakaian
kantor atau acara resmi. Dipadukan dengan celana bahan juga oke.
BOLERO TROPIS KLASIK SOGAN
sumber: di sini
2. ADOREA
MONOCHROMIC VEST
Adorea Monochromic Vest yang terbuat dari bahan katun
dengan motif batik abstrak kombinasi kawung yang nyaman dan bahan yg adem.
Cocok dikenakan sebagai pakaian kantor, pesta dan hang out.
ADOREA MONOCHROMIC VEST
sumber: di sini
3. DRES
MEJIKU
Dress Mejiku yang terbuat dari bahan katun tenun
dengan kombinasi warna pelangi dengan bahan yg adem sehingga sangat cocok
dikenakan sebagai pakaian kantor, pesta, sehingga terlihat elegan ketika
dipakai.
DRES MEJIKU
sumber: di sini
Bagi
teman-teman yang mengenakan hijab, jangan khawatir karena outfit untuk kalian juga ada lho.
1. JUMPSUIT
LIRIS HITAM
Jumpsuit Batik Daun yang terbuat dari perpaduan bahan
shifon dan paris yang nyaman dan bahan yg adem dan jatoh. Cocok dikenakan
sebagai daily outfit.
JUMPSUIT LIRIS HITAM
sumber: di sini
2. BLAZER
RANGRANG PELANGI
Blazer Rangrang Pelangi adalah batik asli produksi
Desa Trusmi dengan menggunakan bahan dasar dobi yang terbuat dari bahan katun
polyester dan motif Tribal berwarna ungu kombinasi biru dan putih yang di
desain khusus oleh perancang busana kami menjadikan pemakain batik ini terlihat
elegan.
BLAZER RANGRANG PELANGI
sumber: di sini
Atau kalau sedang tidak ingin mengenakan
Batik, kamu juga bisa menambah syal/scraft Batik Cirebon Mega Mendung Wanita. Syal
sutra ini cocok digunakan sebagai hiasan leher saat bersantai di pantai atau
untuk dipadupadankan dengan pakaian harian.
Scraft Batik Cirebon Mega Mendung Wanita |
Outfit
untuk pria:
1. BATIK
MEGA MENDUNG MERAK
Batik Mega Mendung Merak terbuat dari kain katun yang
lembut. Kemeja batik lengan panjang ini merupakan produk batik asli produksi
Desa Trusmi Cirebon, dipadu dengan menggunakan motif khas batik Indonesia.
Dapat digunakan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk kegiatan formal.
BATIK MEGA MENDUNG MERAK
sumber: di sini
2. BATIK
HEM SOGAN MEGA MENDUNG
Batik HEM Sogan Mega Mendung terbuat dari bahan katun
halus dengan proses batik cap kombinasi tulis. Kemeja batik lengan pendek ini diproduksi
langsung dari pengrajin Desa Trusmi yang membuatnya terlihat elegan dan cocok
untuk dipakai kegiatan formal.
BATIK HEM SOGAN MEGA MENDUNG
sumber: di sini
Untuk
melihat lebih banyak katalog, sila kunjungi di sini
Abis
nulis ini saya jadi khawatir, jangan-jangan malah saya borong membeli
Batik Trusmi! Jangan sampai ketinggalan ya kankawan! Mumpung masih September, masih
ada kesempatan buat memborong Batik di BT Trusmi untuk dikenakan tanggal 2
Oktober nanti dalam menyambut Hari Batik Nasional hehe.
BT
Always Batik, bangga memakai produk-produk batik buatan Indonesia, kurangi rasa
gengsi, tinggikan rasa bangga, dan mari lestarikan budaya. Biarkan batik
melekat di setiap generasi di Indonesia.
Sumber pendukung:
https://www.msn.com
https://travel.detik.com
https://jakrapp.id/
http://mommiesdaily.com
Aku punya beberapa baju batik, tapi udah hampir setahun nggak pernah dipake. Nggak pede, karena kesannya terlalu formal. Ke mana-mana lebih suka pake kaos. Kalau ke acara nikahan malah lebih suka pake jas, dalamannya kaos. Wkwk
BalasHapusMental gembel emang susah.
Hapusnggak kalah keren sama batik yogya ya mbak :)
BalasHapusMerayakan Waktu Luang.
BalasHapusBagus tuh tagline-nya. :))
Batiknya keren-keren. Emang ya makin sini batik makin variatif. Tapi gue sama kayak Firman. Lebih suka pake kaos huhuhu.
Mental gembel emang susah. :(
Kebetulan lagi di LN. Hari kami kompak memakai batik.
BalasHapusBangga rasanya
Wah keren keren banget ya kak batiknya jaman sekarang beda sama jaman dulu.. Syukak banget sama motifbatiknya.. Jadi pengen beli huhuhu
BalasHapusSampai kapanpun batik tidak boleh mati.
BalasHapusSejak SD,SMP,SMA, kostum perpisahan sekolahku selalu memakai kombinasi batik.. mantapp
Mbak-mbak dan mas-mas bulenya jadi kelihatan tampil lebih kece tuh pakai batik ..., masa kita yang batiknya diakui Unesco malah kurang suka gunain batik.
BalasHapusYok akh, kita ikut aktif menggunakan batik agar terus mendunia.
Satu PR buat industri konveksi batik, harus bikin desain busana batik yang lebih terkesan remaja ..., ngga kaku atau formal ..., agar nyaman dan pas digunakan buat keseharian.
so far kalau ke semarang, konsen ke kulinera dan ke tempat tempat old, alias gedung tua. InsyaAllah ada waktu ke semarang, mampir ke kampung batik.
BalasHapusEmang batik itu jenis pakaian yang paling netral, mau di bawa ke acara formal, non formal tetap bisa masuk
BalasHapus