Rabu, 26 September 2018

Jodoh itu tidak akan kemana-mana


Hasil gambar untuk waktu
Jodoh itu seperti waktu, tidak ada yang tahu kapan akan datang
Source: hafidhmind.wordpress.com
Saya menyadari bahwa definisi jodoh bukan hanya soal pasangan hidup adalah saat proses Tugas Akhir a.k.a skripsi. Jodoh itu seperti waktu. Jika belum berjodoh saat ini, maka pasti ada waktu yang lebih tepat, karena semestinya memang jodoh itu tidak akan kemana-mana. 

Perjalanan  yang baru saja dilewati benar-benar mengajarkan definisi jodoh pada saya.
Mau sekeras apapun kita berusaha agar berjodoh dengan apa yang kita kehendaki, tapi jika bukan jodohnya, maka tidak akan pernah berjodoh. Sekeras apapun kita memaksakan harus terjadi saat ini, kalau bukan waktunya, pasti tidak akan terjadi.

Atau kebalikannya, sebisa apapun kita menghindari atau berdalih, tapi jika itu adalah jodohmu, maka belajarlah untuk menerimanya. Selalu ada yang paling baik dari yang baik yang sudah disiapkan untukmu. Selalu ada waktu yang tepat dari segala waktu yang sedang kau lewati. Selalu ada alasan mengapa ini atau itu harus terjadi. Tidak perlu disesali, karena menghadapi proses adalah perihal yang akan menguatkan dirimu sendiri. Tentang rasa bersalah dikala menyelesaikan skripsi, tidak perlu khawatir, akan selalu ada waktu yang tepat untuk mengobati itu. Sidang akhir misalnya.   

Teruntuk kalian yang masih berjuang menghadapi skripsi, percaya saja, jodohmu tidak akan kemana-mana. 

12 komentar:

  1. jodoh itu bukan nggak kemana mana, jodoh itu muter muter juga mbak. nyari kita :D

    BalasHapus
  2. Skripsi dan jodoh, 2 hal yang bikin pusing 7 keliling.
    Semangat....💪

    BalasHapus
  3. Get the point gais, skripsi itu saya umpamakan seperti jodoh. Bukan membahas kedua hal terpisah :)

    BalasHapus
  4. Semangat ngerjain skripsinya yak!!

    Tapi baca kayak gini jdi ngaca ke diri sendiri. Karena emang harus bisa menerima segala hal yg telah terjadi. Dan harus percaya bahwa ada kejutan lain dari hal yg telah terjadi ini.

    Asique. Bisa bijak gini gue.

    BalasHapus
  5. Wah kebetulan aku baru kelar skripsian semester lalu dan masih nyari jodoh kerjaan nih. Semangat semangat! Mari semangat buat kita sampai ketemu jodohnya di depan sana ihiyyy

    BalasHapus
  6. Jodoh itu tidak akan kemana-mana. Tapi kita yg mesti kemana-mana biar ketemu/dapet jodoh *eh

    BalasHapus
  7. Masalahnya adalah jodoh nggak akan ke mana paling ketikung. Huhuhu

    BalasHapus
  8. Yap, jodoh enggak melulu tentang pasangan. Bisa soal skripsi--seperti yang kamu tulis, bisa pula pekerjaan.

    Tapi jodoh enggak akan pernah kita dapat, kalau kita juga tidak ke mana-mana. Dalam skripsi, misalnya, sering malas untuk bertemu dospem. Jadi, seandainya udah usaha dengan ngotot, berdoa, tapi belum berjodoh, barulah bisa menyimpulkan itu emang belum waktunya. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, benar sekali kamu! Sepemikiran kita yhaa.
      Terima kasih sudah memberikan kesimpulan yang pas :)

      Hapus
  9. Belajarlah untuk menerimnya. hhmmmm terkadang kepikiran, pakah jodh ini tentang satu orang, dia. atau mungkin bisa berjodoh, katakanlah menikah lagi? selalau bingung dengan hl itu.

    BalasHapus
  10. Belum merasakan bagaimana menyusun skripsi. Buat yang lagi berjuang, semangat ya! :)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.