Kamis, 16 November 2017

Menghibur hati yang duka, #JadiBisa dengan Traveloka

Natal terakhir (2016) bersama mendiang Mak uwo (baju biru)
Karena dengan caranya yang misterius pula, hidup akan menyembuhkan luka di hati kita – Fiersa Besari

Teriakan histeris membuncah. Dari segala sudut ruangan, tangisan karena ditinggalkan memenuhi sepanjang malam. Tidak bisa dipastikan siapa-siapa saja yang terus meneriaki diri, berharap punya kesempatan untuk sekali saja mengucap terima kasih.
Jam 8 malam lebih sedikit di 06 November lalu, kehadiran tulang, nantulang, mak uwo, dan pak uwo (sapaan untuk keluarga terdekat di adat batak) yang baru saja tiba dari Medan menjadi riuh tak terkatakan. Padahal katanya, sejak kemarin rumah ini tidak pernah sepi atas kedatangan orang-orang yang ikut bela sungkawa, tidak pernah habis air mata dari mereka yang baru saja terluka.

Entah sudah selelah apa kakak-kakak sepupu saya ini menangis, menatap sekujur tubuh ibunda yang dingin. Mata mereka yang mulai membengkak hanya redup melepas kepergiannya, tidak bisa lagi mendongak walau dikerahkan segenap tenaga. Jika sepasang kaki kita adalah ayah dan ibu, maka kini mereka berjalan dengan satu kaki saja, melewati perjalanan yang masih panjang dengan langkah terseok karena baru saja hilang satu tumpuannya.
---**---
“Aku pulang, ma!” Batin saya saat tiba di Jambi malam itu. Jalan di depan rumah dengan cat oranye sudah dipasang tenda, kursi-kursi berjejer berantakan, tamu-tamu berpakaian hitam ramai melayat. Tampak dari kejauhan Bapak dan Mama saya duduk saling berbincang dengan sanak keluarga. Saya berlari mendapatkan mereka. Lantas pelukan dari keduanya sungguh erat, seakan berbisik “Mak uwo udah nggak ada, nak. Udah sembuh.” Dengan langkah terdesak, Mama menarik tangan saya ke pembaringan Mak uwo yang kaku, wajahnya yang dulu saya kenal selalu sumringah, kini pucat dalam damai. Air mata Mama yang terus jatuh ke pijakan turut mengantarkan kata demi kata untuk Mak uwo, “Kak, liat ini siapa ya datang. Ini Onix kak. Tengoklah mak uwo mu ini nah.” Saya tidak kuat menahan tangis, saya hanya bisa memeluk Mama dan menguatkannya, “Sudah ma” atau “Iya, ma, iya.”
Mak uwo sudah saya anggap sebagai ibu sendiri. Dulu saat SMA, saya sering datang ke rumah ini, lalu mengadu. Kami merayakan Natal dan Tahun Baru bersama-sama di rumah ini, lalu lupa waktu. Mak uwo sering kali datang ke rumah kami, sekedar berbincang atau merayakan ulang tahun adik saya. Semuanya terjadi begitu sederhana, karena saya tau bahwa kasih sayangnya selalu ada.
(*Mak uwo atau Mamak yang tuo adalah sapaan untuk kakak kandung dari ibu kita dalam bahasa batak. Dalam bahasa Jawa disebut Bude).
Kiri Tante-Kanan Mama
Walau dengan tergesa Mama menarik saya, walau tampaknya Mama masih kuat menapaki langkah, saya tau persis ia sedang kelelahan. Ia kelelahan menghadapi luka, melepas kepergian seorang kakak yang tidak akan kembali, merelakan cerita dan tawa yang tidak akan terulang lagi. Raut wajah Mama begitu lelah karena terus melakukan hal sama pada orang-orang terdekat yang baru saja datang.   
Entah kenapa, saya percaya: jika sebuah kehilangan datang dengan cara tak terduga, maka dengan misterius pula, hidup akan menyembuhkan luka di hati kita.
---**---
Mama tidak mengetahui tentang kepulangan saya sebelumnya. Saya tidak berani menanyakan perihal keadaan, apalagi bertanya apakah harus pulang atau tidak. Saya takut mengacaukan pikiran Mama. Setelah  kabar duka pukul 02.00 dini hari yang mengagetkan saya, Bapak sempat menelepon di Minggu siang, “Abang pulang besok, nak. Ndak pengen kau liat mak uwo mu ini? Mama mu udah mau pingsan, nangis terus.“ Saya ingat betul, dari seberang telepon, suara Bapak bergetar. Saya tau jelas Bapak menahan tangisnya agar tidak pecah. Dari kota rantau, naluri ini tidak tega. Kondisi Mama sudah tidak tergambar lagi di benak saya.
Untuk kali pertama, ada keputusan besar yang baru saja saya ambil. Untuk kali pertama, sejak tahun 2014 melanjutkan pendidikan ke tanah Jawa, saya pulang dalam duka. Untuk kali pertama ada yang berbeda dalam cerita perjalanan saya. 

Saya bertekad untuk melihat Mak uwo terakhir kali. Awalnya ragu, tapi penerbangan ini #JadiBisa dengan Traveloka. Ya, Traveloka jadi salah satu penghibur hati yang duka, melipur lara dan mengantarkan saya pada sebuah makna: ingin mengucapkan selamat jalan dan sampai jumpa.
Murah kok di traveloka.” Pikir saya dalam hati.
Waktu itu saya cukup kunjungi situs web Traveloka melalui smart phone, dengan mudahnya saya mendapatkan layanan penawaran tiket pesawat dari Semarang ke Jambi untuk 06 November 2017 dengan beragam maskapai penerbangan.
Melalui barisan kolom warna biru yang berisi tanggal dan harga tiket pesawat di hari tersebut, pemesanan jadi cepat sepanjang ada akses internet untuk membeli tiket pesawat kapanpun dan di manapun. Malah, semua kemudahan yang ditawarkan di situs web Traveloka tidak mengharuskan kita membayar biaya lebih.
Mau menghemat waktu pun, #JadiBisa dengan Traveloka. Layanan ini memungkinkan kita yang sedang terdesak seperti saya menggunakan waktu secara efisien. Tidak perlu mengantri dan menunggu lama, kita bisa mendapatkan tiket pesanan dalam hitungan menit.
Saya tidak lagi pikir panjang, malam sebelum keberangkatan saat ingin melakukan pembayaran, saya mendapatkan kemudahan dengan sistem pembayaran tiket yang sangat praktis. Tinggal transfer, kemudian konfirmasi I have already paid, saya sudah mendapatkan kode booking tiket melalui email. Hal serupa juga saya lakukan saat penerbangan untuk kembali ke Semarang pada 10 November lalu. 
Ada lagi kemudahan Traveloka dengan fitur terbarunya di Traveloka App versi 2.5 untuk Android dan iOS: Price Alerts.
Supaya kita tidak melanggar batas bujet demi mendapatkan tiket pesawat sesuai tanggal keberangkatan yang direncanakan, Price Alerts dapat membantu kita dalam kondisi terdesak. Fitur ini membantu mendapatkan tiket pesawat dengan harga termurah sesuai tanggal keberangkatan dan destinasi keinginan. Begitu kita memasukkan batasan harga untuk sebuah penerbangan, maka dengan cepat kita akan memperoleh pemberitahuan jika ada tiket pesawat dengan harga yang sesuai bujet.
Untuk bisa menikmati keuntungan fitur Price Alerts di Traveloka App, kita login ke Traveloka dengan alamat email yang sudah terdaftar, kemudian ikuti step-step berikut ini: 
Pilih Set Price Alerts Now
Atur penerbangan yang diinginkan


Atur notifikasi harga tiket pesawat baru
dan frekuensi pemberitahuan

Tambahkan total bujet sesuai kantong


 

Setelah semua sudah diatur, klik YES atau Save untuk menyimpan data. Sekarang kita bisa dengan mudah merencanakan perjalanan dengan bantuan Price Alert. Kita akan mendapatkan pemberitahuan setiap hari, seminggu sekali, atau jika ada harga tiket pesawat di bawah bujet sesuai yang sudah kita atur.

Apa Saja Keuntungan Menggunakan Price Alerts?
Dengan menggunakan Price Alerts, ada dua keuntungan yang bisa kita dapatkan.
Pertama, kita akan mendapatkan harga tiket pesawat sesuai bujet atau bahkan di bawahnya. Jadi bisa lebih menghemat pengeluaran untuk penerbangan. 
Keuntungan lainnya, kita bisa menghemat waktu dan tenaga. Kenapa? Karena Traveloka akan mengirimkan pemberitahuan sesuai dengan pengaturan yang telah tetapkan sebelumnya. Ini artinya, kita tidak perlu repot mengecek harga tiket secara manual setiap saat.
Praktis, kan?
Semua kemudahan #JadiBisa didapatkan dengan Traveloka
---**---
Hari itu selama transit di Bandara Soekarno Hatta, pun di atas awan mengudara, saya ingat kembali semua waktu bersamanya. Setiap kata yang telah disampaikan Mak uwo dulu adalah warisan yang disiapkan untuk harus dijaga. Dan saya belajar, sekeras apapun menangis tidak akan mengubah yang telah terjadi. Seperti kata Fiersa Besari, tidak apa-apa untuk merasa tidak baik-baik saja. Kita manusia, wajar untuk terluka. Jangan khawatir, bahkan badai terhebat pun akan reda –
Momen langka bersama Keluarga Besar sesaat setelah pemakaman
Di Bandara Sultan Thaha Jambi
Mengantarkan keluarga yang pulang ke Medan
Abang-abang tangguh bersama tulang *thumbs up*
Tulisan ini saya persembahkan untuk Mak uwo kami tersayang,
Mulai hari ini, senyum canda marah atau kecewamu tidak akan terulang lagi.
Mulai hari ini, akan ada rindu yang tidak akan pernah reda.
Tapi semua tentangmu, segala nasihatmu akan selalu ada di hati kami.
Mulai hari ini, ada hal yang baru kami temukan dari sebuah pulang. Ada makna yang kami mengerti dari sebuah kehilangan. Dan, ada doa yang akan mengubah segala sesuatu, karena saya percaya God grant me the serenity to accept the things i cannot change, and the wisdom to know the difference. 
Every hi has its own bye. With huge love, rest and stay well in peace, you’re blessed and will always be, dear Mak uwo. Terima kasih untuk semua kasih sayangmu, terima kasih yang tidak sempat kami ucapkan dulu akan selalu ada dalam doa ini.
Juga Selamat ulang tahun Mak uwo kami naburju, 16 November 2017 :)


Memang benar adanya, di tengah ketiadaan, kita akan belajar untuk menemukan. Di saat berjauhan, kita akan belajar untuk merindukan – Fiersa Besari



Warm Regards,
OS




-ditulis saat harus berhadapan dengan ingatan-

4 komentar:

  1. Traveloka memang memudahkan semua jadi bisa....TFS mbak...

    BalasHapus
  2. Turut berduka Cita Onix. Semoga keluarga besar diberi keikhlasan dan kekuatan ya..

    BalasHapus
  3. Traveloka memang banyak menolong diberbagai keperluan yg membutuhkan transportasi dan akomodasi. Semoga almarhumah ditempatkan ditempat terbaikan di sisiNya.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.