Pagi itu saya
terbangun karena suara deru mesin Kapal Pinisi yang membawa kami melaju pelan.
Lensa Flores yang sebelumnya menepi di Pulau Kambing untuk bermalam, kini sudah
melanjutkan perjalanan menuju Pulau Padar. Matahari yang tanpa ragu menunjukkan
pesonanya di langit pagi, menemani seorang ibu paruh baya mengupas bawang merah
di ujung kapal. Dialah Ibu Bunga yang biasanya sibuk di dapur menyiapkan menu
makanan.
Kapal berlabuh ke Pulau Padar |
Di dalam kapal |
Awak kapal Lensa Flores |
Ibu Bunga memasak di Kapal |
Bukan hanya perbukitan eksostis
dan laut biru saja yang mampu memikat hati, tapi banyaknya permintaan terhadap
jasa pariwisata di Labuan Bajo juga mengundang masyarakat lokal untuk terlibat
di dalamnya. Layanan pariwisata dan perjalanan menjadi contoh jasa dengan signifikansi
ekonomi yang besar
di Indonesia. Wisatawan
internasional yang melakukan perjalanan pada
tahun 2012
mencapai 1,035 miliar.
Sektor jasa memang merupakan
bagian penting dalam perdagangan global Indonesia, sehingga berdampak terhadap pasar tenaga kerja di dalam
negeri. Sebagai sektor pengembangan yang inovatif, industri jasa dapat
mendukung pembangunan infrastruktur nasional. Lebih
dari sekedar penghasil devisa negara, bidang
ini dapat mendukung
pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi pengangguran. Artinya, jasa menjadi penyumbang kemajuan ekonomi yang
besar di Indonesia, sehingga dibutuhkan perhatian khusus . Hal tersebut sejalan
dengan visi Indonesia Services Dialogue (ISD) yaitu menjadikan Indonesia dan
Wilayah Asia Pasific unggul dalam sektor jasa. Untuk mendukungnya,
sudah lebih dari 5 tahun ISD telah memfasilitasi forum diskusi untuk sektor
jasa bersama asosiasi bisnis profesional dan akademisi.
Indonesia dengan daya
tarik wisatanya ternyata kalah jauh bila dibandingkan dengan Singapura yang
wilayahnya kecil. Salah satu faktor penyebabnya yaitu kurangnya ketersediaan
infrastruktur. Sama halnya dengan wisatawan, Ibu Bunga kerap kali
mengalami susah sinyal di tengah laut ataupun di pulau-pulau terpencil yang jauh
dari menara telekomunikasi. Meski demikian, ia tetap kerasan melakoni
pekerjaannya, karena berada di atas kapal selama berhari-hari bisa sejenak
melupakan hiruk pikuk kota dan problematika hidup. Pesona senja, angin laut
Labuan Bajo, bahkan menyesap kopi di bawah langit bertabur bintang menjadi
teman setia selama berlayar bersama awak kapal.
Potensi Digital Indonesia
Indonesia menjadi salah satu negara dengan
pengguna internet terbesar di dunia. Berdasarkan riset We Are Social dan
Hootsuite 2017, pengguna internet di Indonesia tumbuh 51 persen dalam kurun
waktu satu tahun.
Teknologi digital
semakin lekat dengan masyarakat, sehingga kebiasaan dari konvensional akan
beralih menjadi online. Indonesia menjadi negara dengan kecepatan internet
rata-rata paling tinggi se-Asia Pasifik yang mencapai 6,4 Mbps. Kementerian
Pariwisata juga sedang menyusun program pengembangan destinasi wisata digital yang
merupakan cara baru dalam menarik wisatawan mancanegara. Pertama kali hanya ada
di Indonesia destinasi digital yang instagramable.
Source: katadata.co.id |
Go Digital For Labuan Bajo
Menjadi salah satu
dari 10 destinasi wisata yang diprioritaskan, Labuan Bajo, Flores, NTT
merupakan destinasi wisata mencakup perpaduan alam, budaya, dan kuliner. Bagai
serpihan surga, bagian Timur Indonesia ini menyimpan sejumlah spot wisata yang diminati
dunia. Pulau Komodo, Pulau Padar, Pink
Beach dan lainnya menjadi deretan objek wisata yang menakjubkan bagi para
pelancong. Namun ternyata kesiapan infrastruktur digital di Labuan Bajo sudah
menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Labuan Bajo kerap disebut susah sinyal
karena hanya memiliki satu provider telekomunikasi.
Pelabuhan Labuan Bajo |
Dermaga Pulau Komodo |
Program DMP Indonesia dilaksanakan untuk
memenuhi target wisatawan asing ke Indonesia tahun 2019 sebesar 20 juta orang,
Wisata Domestik 275 juta orang, mendatangkan Devisa 240 Trilyun, menyerap
tenaga kerja 13 juta pekerja serta meningkatkan competitiveness index menjadi ranking 30 Dunia. Sehingga dapat
meningkatkan bisnis karena memberi multiplier
effect di industri pariwisata Labuan Bajo, mulai dari pengusaha hotel,
rumah makan, dan pelaku usaha.
Hampir 75% orang sudah melakukan search and share dengan online. Promosi yang selama ini bertitik berat di Branding dan Advertising, didukung pula ke arah Selling to the point. Tidak hanya dalam bentuk digital marketing saja, namun dibangun juga digital market place khusus tourism yaitu template website yang siap dengan commerce, booking system, sampai ke payment engine dalam satu sistem.
Go Digital di Labuan Bajo dilakukan untuk menaikkan level industri di 10 Destinasi Prioritas, sehingga industri ini berkesempatan untuk bertemu dengan channel buyers besar dari seluruh dunia. Indonesia bisa semakin cepat dan masif menembus pasar dunia karena didukung oleh ketersediaan infrastuktur digital yang memadai. Kita semua jadi bisa menikmati Labuan Bajo tanpa susah sinyal. Promosi pariwisata jadi bisa melibatkan berbagai pihak karena kemudahan digital yang dipersiapkan untuk Labuan Bajo Go International.
Penjual souvenir keliling (di perahu) |
DAFTAR PUSTAKA
katadata.co.id
digitalmarketingpariwisata.com
Cahyono, C. M. (2012). Perdagangan dan
Pekerjaan di Sektor Jasa di Indonesia. Retrieved Maret 08, 2016, from
www.ilo.org
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2012).
Rencana Strategis Pariwisata Berkelanjutan dan Green Jobs. Jakarta:
International Labour Organization.
Kemenpar Perkuat Promosi Pariwisata Lewat Digital,
dalam http://digitalmarketingpariwisata.com
Disrupsi Digital dan Masa Depan Pariwisata Labuan
Bajo, dalam http://www.jitunews.com
Industri Pariwisata di Labuan Bajo Siap Go Digital,
dalam https://www.cnnindonesia.com
Jumlah kata: 795 (di luar judul dan daftar pustaka)
Pesona senja, angin laut Labuan Bajo, bahkan menyesap kopi di bawah langit bertabur bintang menjadi teman setia selama berlayar bersama awak kapal.
BalasHapusMembuatku memejamkan mata dan membayangkan if i were really there either! :')
Bahkan tiduran beratap langit pun, suara kelelawar di malam hari itu terdengar merdu loh:")
HapusI can relate to it! :") also, kayanya in between perjalanan-perjalanan sejenis ini selalu ada orang baik yang beda dari orang kebanyakan yang kita temui sehari-hari yak.... semacam baiknya mereka tuh emang beda.
BalasHapus