Sabtu, 23 Juli 2016

Personal Branding? Penting Nggak, sih?

Sumber : Linkedin.com
“Saya adalah saya, bukan kamu atau dia”
Pernah suatu waktu, saya iseng membuka laman Facebook setelah sekian lama berjamur karena kelamaan diendapkan (?) #apasih #ngaco. Nah, saat scroll timeline, saya cuma bisa geleng kepala. Gatel, pengen komen, yang begini konsumsi publik ? duh, situ ga punya lagi foto yang sewajarnya ? 
Lain hal dengan blogger-blogger muda yang sering menginspirasi saya dalam menulis, mumpuni sekali.
Mau saya sebut siapa saja dan kenapa mereka menginspirasi ? Nanti deh, buat edisi khusus :D
Tentang apa dan siapa yang ada di sosial media adalah cerminan kehidupan seseorang yang sebenarnya, yap! Personal Branding !

Pemenuhan kebutuhan untuk menciptakan personal branding adalah salah satu alasan mengapa seseorang bisa sukses dan profesional dalam karir. Personal branding layaknya “aura” dari dalam diri, diidentikkan dan diasosiasikan dengan apa yang dimiliki. Biasanya dijadikan tolak ukur untuk membentuk pandangan orang lain terhadap diri kita, apakah sebagai pribadi yang memancarkan energi positif atau bahkan negatif. Dengan membangun personal branding di masa kini, seseorang akan semakin natural di masa depan.

Keahlian, attitude, penampilan, konsitensi diri dan yang tidak kalah penting: reputasi, adalah hal yang sangat dibutuhkan untuk menjadi pribadi yang memiliki pencitraan baik. Tetapi  diperlukan juga cara untuk mengkomunikasikan hal tersebut, salah satunya yaitu berusaha menampilkan sesuatu yang berbeda atau “eksis” dalam setiap kesempatan. Dalam hal ini, media sosial dapat dijadikan wadah untuk mengekspresikan diri dan membangun visibilitas, yaitu dengan memperkenalkan karya–karya yang menarik seperti menulis artikel, memiliki online networking atau blog sehingga  mendapatkan brand awareness dari media lain yang kemudian mengangkatnya. Di dalamnya kita bisa saling membagi ide, bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi dan inovasi; berdebat; membangun sebuah komunitas; dan yang paling penting  menjadi diri sendiri.


Global Web Index menyatakan bahwa Twitter merupakan platform media sosial dengan pertumbuhan paling cepat, yaitu sebesar 74% pada tahun 2012. Secara keseluruhan 21% populasi internet dunia yang aktif menggunakan Twitter mempengaruhi perannya sebagai media sosial, sehingga banyak digunakan perusahaan untuk mengamati calon karyawan dalam seleksi tenaga kerja. Tujuan semua orang dalam media sosial pada dasarnya adalah membangun merk. Semakin seseorang dapat menawarkan perspektif yang segar atau konsep baru, semakin banyak orang akan tertarik kepadanya. 

Namun saat ini, masih banyak pemilik akun menggunakan Twitter dan sosial media lainnya hanya untuk menginformasikan aktivitas pribadi yang bersifat pamer, mengungkapkan emosi dan amarah yang menyinggung SARA, bahkan mempublikasikan foto yang tidak sewajarnya. Padahal semua itu akan berdampak pada reputasi yang korelasinya dengan pengembangan karir di masa depan. Oleh karena itu menjaga perkataan dan tindakan juga penting dilakukan gaes, agar tidak merusak karakter yang sudah kita bangun. Yuk, bangun personal branding yang baik mulai dari sekarang :p

2 komentar:

  1. personal branding, brand awareness manfaatnya juga ya. Nice posting :)

    BalasHapus
  2. Iya nih mba, huehehe... makasih kunjungannya:)

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.