Minggu, 01 April 2018

Tentang kemewahan yang sederhana, temukan 11 hal ini di Inggris

Source image: kadekarini.com
Romansa sejarah di Britain dan panoramanya yang autentik akan membawa siapa saja terhanyut ke dalam satu dunia yang berbeda. Betapa tidak, budaya yang melekat dan pesona bangunan bersejarah yang memikat bisa disajikan dalam satu kedipan mata bak negeri dongeng. Mulai dari kehidupan kerajaan Inggris, sejarah musik The Beatles yang mendunia, serial novel James Bond yang fenomenal, atau cerita Harry Potter dan Sherlock Holmes yang tidak usang dimakan usia, Big Ben, Black Caps, dan bahkan satu fakta yang tidak semua orang Indonesia mengetahuinya: di Inggris terdapat 500 sampai 600 naskah kuno Indonesia. Unik, bukan?

Bagi sebagian orang, bisa pergi mengunjungi negeri yang kini dipimpin Ratu Elizabeth II itu adalah kemewahan. Tapi sadarkah kita, sebenarnya Britain dengan pesona sejarahnya ingin menyampaikan sebuah makna, bahwa sebaik-baiknya kemewahan adalah ia yang paling sederhana. 11 hal yang hanya kita temukan di Britain ini akan mengajarkanmu banyak hal. Mari kenal negeri ini lebih dekat dari hati - ke hati, agar pesonanya bisa terus terpatri.
1. Kehidupan Kerajaan Inggris
Banyak diantara kita yang bakal mengiyakan kalau kehidupan di Kerajaan Britania Raya penuh dengan kemewahan. Mulai dari Ratu Elizabeth II, Putra mahkota Pangeran Charles, Pangeran William dan Kate, dan anggota keluarga lainnya. Padahal sebenarnya dari sana kita bisa belajar arti keluarga untuk saling menjaga, juga keharmonisan antar satu dan lainnya yang dijalin sejak zaman nenek moyang. And it’s true, family is not also important, it’s everything.
Source: di sini
2. Westminster Palace
Jika dengan melihat Big Ben kita hanya fokus ke jam raksasa analog sebagai ikon khas London, maka Westminster Palace dengan sederhannya bisa membuat mata kita terpana. Kenapa? Dengan satu lansekap, kita bisa melihat kompleks istana Kerajaan Inggris yang berada di tepi Sungai Thames, di City of Westminster, Central London sekaligus Big Ben. Tempat ini juga dikenal dengan sebutan Houses of Parliament, tempat Dewan Parlemen Kerajaan Inggris yang biasanya mengadakan pertemuan.
Source: di sini
3. Piccadilly Circus
Hanya sebuah ruang terbuka untuk publik dibangun pada tahun 1819 yang ada di persimpangan jalan di Kota Westminster, pusat kota london, pemandangan di tempat ini memang cukup sederhana jika sekilas melewatinya. Namun jika kita berdiri di sekitar patung Eros untuk beberapa saat, kita akan menyadari kenapa Piccadilly menjadi sebuah kemewahan tersendiri. Betapa tidak, diperkirakan lebih dari 100 juta orang dari penjuru dunia berjalan melewati persimpangan ini setiap tahunnya. Apakah ini yang namanya kemewahan tersembunyi?
Source: di sini
4. London Eye
Tidak dapat dipungkiri bahwa London yang memukau akan sangat cantik jika bisa melihatnya dari ketinggian. London Eye yang memiliki tinggi 135 meter bisa menyulap mata dengan pemandangan indah dan menakjubkan Kota London serta Sungai Thames yang juga terkenal. Sebuah kincir angin raksasa terbesar kedua di dunia ini terletak di seberang Houses of Parliament, South Bank dan dikenal juga dengan sebutan Millennium Wheel atau Ferris Wheel.
Source: di sini
5. Stonehenge
Siapa yang tidak tahu tempat bersejarah Stonehenge?
Situs yang terbentuk dari batu-batu besar persegi dan disusun melingkar yang berada di padang rumput mengajarkan kita bahwa sejarah yang besar tidak harus terjadi di tempat yang ‘wah’.
Stonehenge merupakan sebuah bangunan yang terdiri dari tiga puluh batu tegak yang biasa disebut sarsens dengan ukuran yang kokoh dan megah dibangun antara 2500-2000 SM. Tempat ini juga termasuk dalam daftar warisan dunia UNESCO pada tahun 1986.
Source: di sini
6. Tower of London
Sejarah awal Inggris tentu menjadi hal yang penting untuk diingat. Tower of London merupakan tanda penaklukan tanah Inggris oleh William, Duke of Normandy, seorang bangsawan Perancis yang dibangun pada tahun 1066. Ikon ini berada di perbukitan yang sengaja dibuat untuk memantau keadaan sekitar, sehingga kita bisa melihat dataran Inggris yang luas. Tempat ini mengajarkan pada kita bahwa untuk membangun negeri yang megah butuh perjuangan. Bukan kesombongan, melainkan usaha dalam perjalanan.
Source: di sini
7. Rumah Bersejarah Paul McCartney The Beatles
Musik The beatles always stay gold, right? Dapat diakui bahwa musik The beatles sangat mempengaruhi sejarah musik dunia. Die hard fans The Beatles ada dimana-mana dan bukan hanya di Inggris saja tapi di seluruh dunia, dan dari berbagai umur dan strata. Meskipun masa kejayaan The Beatles ada pada tahun 1960 an, tapi The Beatles dikenang dari masa ke masa.
Britania menjadi tempat yang menyaksikan John Lennon dan Paul membuat  lagu-lagu The Beatles tepatnya di rumah kediaman Paul. Rumah yang terletak di Veranda ini sudah tidak ditinggali dan sekarang dijadikan objek peninggalan sejarah dari The Beatles. Nampak seperti rumah sederhana Inggris pada umumnya.
Source: di sini
8. Serial Novel James Bond
Siapa yang tidak kenal dengan James Bond? Tokoh dalam serial novel yang fenomenal ini ditulis oleh Ian Fleming yang berfokus pada kisah fiksi salah seorang anggota dinas rahasia Inggris. Buku pertamanya diterbitkan tahun 1953, dan James Bond beralih ke layar lebar dan menjadi salah satu rangkaian film paling sukses di dunia. Negara ini benar-benar mencetak banyak sejarah ya?
Source: di sini
9. Natural History Museum
Pesona  yang menampilkan berbagai macam spesimen dari berbagai segmen sejarah alam menjadikannya salah satu tempat yang charming di London. Perpustakaan di sana berisi banyak buku, jurnal, manuskrip, dan koleksi karya seni yang terkait dengan pekerjaan dan penelitian departemen ilmiah. Museum ini diakui sebagai pusat unggulan sejarah alam dan penelitian bidang terkait di dunia. Britain menyampaikan pesan pada kita lewat sejarah, bahwa sesuatu yang mendunia bisa dilakukan berdasarkan pengetahuan, bukan popularitas semata.

Source: di sini
10. Shakespeare’s Globe Theatre
Tidak hanya musik, novel, dan karya menakjubkan lainnya. Di negara ini kita akan belajar bahwa kemewahan tidak selamanya dilihat dari harta dan gaya hidup yang glamour. Lewat Shakespeare’s Globe Theatre, penjuru dunia tahu kalau penulis drama, Shakespreare, banyak menulis drama terbesarnya. Ya, Shakespreare terkenal lewat karyanya. Ia dibesarkan lewat usahanya. Taman terbuka ini terletak di Soutwork, tepi selatan sungai Thames yang secara resmi mulai dibuka pada tahun 1997.
Source: di sini
11. Koleksi Naskah Indonesian Manuscript in Great Britain
Siapa yang menyangka, ternyata ada bagian dari sejarah di Indonesia yang ada di Britain. Dapat diperkirakan terdapat 500-600 jenis naskah kuno yang tersebar di sejumlah kota, antara lain di London, Manchester, dan Oxford. Salah satu naskah paling tua adalah naskah berbahasa Sunda yang ditulis pada akhir abad XVI. Negeri kerajaan yang terkenal ini pun tidak keberatan untuk menyimpan dokumen Indonesia, sebuah negara yang masih perlu belajar banyak hal. Tentang kemewahan yang sederhana misalnya.  
Source: di sini

               


Selasa, 06 Maret 2018

Cara mudah atasi mood travelling ke Telomoyo dengan Insto


“Travelling is not only for sightseeing, but also to see more, understanding deeper and doing better”- Kadek Arini

Untuk kali pertama, setelah melalui berbagai cerita, tujuan perjalanan saya kali ini tidak bisa mencapai akhir.
Melewati *Jalan Nasional Rute 14 dari Utara-Semarang menuju ke arah Selatan-Magelang, saya bersama Aswad, Akbar, dan Megy berkutat selama 1 jam di jalan menuju Telomoyo yang terletak di perbatasan antara Kabupaten Magelang dan Semarang. Gunung ini lebih tinggi sedikit dari Gunung Andong yang memiliki ketinggian 1726 Mdpl.

Kami memulai perjalanan pada jam 3 sore dari Tembalang dan baru saja menyadari kalau jalan arteri nasional yang ditempuh akan seramai dan sepadat itu. Beralasan lupa rupanya bisa menghambat perjalanan dan ketepatan waktu untuk tiba di tujuan akhir. Namun hal mutlak ini tidak bisa mengubah apapun seperti rencana awal. Belum lagi track menuju puncak Telomoyo yang kami susuri dengan motor, bikin siapa saja ingin turun karena jalannya yang labil kayak ABG.
“Tau nggak sih, perjalanan itu ibarat hidup. Pas ketemu jalan rusak kayak gini rasanya pengen balik ke bawah lagi, kalau ada sesuatu yang sulit dan nggak selesai rasanya pengen langsung menyerah,” Aswad yang bersama saya saat itu hanya mengangguk sambil menyelesaikan rute jalan yang rusak. Duh, lagi-lagi saya sok menggurui.
“Terus?” Jawabnya menunggu kelanjutan saya.
“Iya, sama halnya dengan perjalanan, hidup itu ibarat jalan rusak ini. Terlanjur ke bawah karena nggak telaten menempuh, padahal kalau sabar sedikit langsung nemuin jalan bagus, tau-tau udah sampe puncak kan. Kita nggak tau ternyata hal sulit tadi cuma datang sebentar aja, ngetes nyali, padahal jalan itu yang sebenarnya menguatkan kita,” drama saya panjang lebar, lalu diikuti dengan tawa.
“Siap!” Aswad yang sedang fokus mengemudikan motor hanya mengiyakan, lalu celetuk, ”Eh kamu tau Genta Kiswara nggak? Selain Fiersa Besari, aku juga suka tulisannya di caption instagram tentang perjalanan.”
Masyarakat tengah merayakan hasil panen ketika kami lewat di jalan
Dok.pribadi
Ada begitu banyak hal yang baru kami mengerti selama di perjalanan, sampai menyadari kalau saat itu kabut awan mulai meninggi dan menutupi pandangan ke bawah, sampai kami akhirnya memutuskan untuk tidak melanjutkan rute ke puncak Telomoyo karena waktu sudah hampir petang.
“Duh, gimana nih kabutnya udah naik. Dilanjut ke atas nggak?” Tanya Aswad ragu.
“Emang di atas kita bisa liat apa to?” Interupsi Megy.
“Rawa Pening,” jawab Aswad seadanya.
“Gunung-gunung yang lain juga bisa keliatan,” lanjutnya.
“Kalau kita ke atas, nanti malah nggak dapat gambar apa-apa. Udah jam 5 ini soalnya, gerimis lagi,” Akbar memberi argumen yang akhirnya menjadi pertimbangan kami berempat untuk kembali ke bawah.  
Kami lupa sebuah fakta kalau pergi ke Telomoyo saat menjelang senja, resikonya adalah kabut dan gelap, fatal jika niatnya ingin mengabadikan gambar dari atas gunung. 
Track Telomoyo yang kabut
Dok.pribadi
Kami juga lupa kalau selama di jalan arteri yang disibukkan oleh kendaraan berat dengan roda berlipat ganda tadi bisa menghalangi pandangan para penglaju: mahasiswa biasa yang ingin menikmati lansekap dari Telomoyo, menambah urusan Millennials dengan mood yang baik saat travelling. Yap, karena debu dan asap kendaraan yang menggumpal, perjalanan menjadi tidak se-cozy sebelumnya.
Di saat Aswad berhenti karena menemukan spot foto yang apik saat kami menuju ke bawah, Akbar yang menggunakan helm tanpa kaca malah bergumam, “Kok perih ya.”
Helm Akbar tanpa kaca
“Eh ini bagus lho treknya, kayak di Bandung,” komentar Aswad setelah memarkirkan motor ke pinggir jalan, diikuti oleh Akbar.
“Iya ya, kayak di Korea gitu jalannya, kurang daun-daun musim gugur aja,” kata Megy menambahkan.
Aswad mulai memberi aba-aba, “Eh ayo foto.”
“Sek to mataku ini lho,” kata Akbar sambil mengucek mata.
“Kenapa Gel?” Demikian saya memanggil namanya.
“Karena debu di jalan nih pasti.” Saya merogoh kantong jaket dan menemukan kotak hijau yang baru saja dibeli saat sebelum perjalanan. Ini dia! Batin saya dalam hati.
“Aku tadi beli insto. Nih.” Begitu saya memberikan obat mata itu, sejurus kemudian, mood Akbar sudah kembali membaik. Tadinya masih enggan ikut berfoto, sekarang malah paling banyak gaya!
“Makasih teng,” katanya girang.
Yap, Insto Regular yang sepertinya akan selalu sedia di dalam kantong bisa digunakan saat mata perih karena debu, asap, angin, dan kebiasaan Millennials saat ini: main gadget. Termasuk Akbar, Insto memudahkan perjalanan kami yang singkat ini.

Dok.pribadi
“Udah kan? Ayo foto, mumpung spotnya bagus nih,” ajak Aswad sembari menunjuk posisi yang pas untuk berpose.
“Foto berempat dong. Pake tripod aja,” Megy tidak sabar mengabadikan momen, karena takut kalah cepat dibanding kabut dan gelap.
“Gini ya posenya, ikutin aku.” Saya mulai memberi aba-aba untuk pose foto yang lucu dan unforgettable.

Bermodal tripod, kami semua bisa dalam satu frame
Dok.pribadi

Nyatanya perjalanan tidak melulu soal destinasi, tidak selalu soal lansekap, tapi tentang bagaimana kita bisa memaknainya, menemukan hal baru yang kemudian menghinggapi pikiran kita. Jalanan menanjak yang rusak membuat saya mengerti, bahwa sesuatu yang sulit bisa dihadapi tanpa keluhan, ia menjadi cara terbaik untuk belajar, mengikis ambisi, dan menempah sabar.

Jika perjalanan adalah tentang seberapa banyak tujuan yang sudah kau tempuh dalam listmu, maka tidak untuk kali ini. Nyatanya kami bisa menikmatinya tanpa harus mengubah makna, tanpa abai dengan hal-hal sepele. Yes, Insto mudahkan perjalanan millennials seperti kami yang ingin memburu gambar dari ketinggian, yang ingin menambah feed di instagram, yang rela menukar hiruk pikuk di jalan dengan sebuah cerita.
Terima kasih Insto! Kali ini perjalanan kami bisa selesai tanpa mengurangi mood seorang teman. Terima kasih karena baru saja mengubah mindset bahwa mutlaknya sebuah lupa bisa diatasi dengan memaknai perjalanan dari sisi lain.
Dok.pribadi


*Jalan Nasional Rute 14 adalah jalan arteri nasional dari Semarang di utara dan berakhir di Kota Yogyakarta di selatan. Jalan ini melintasi pegunungan Merapi dan Merbabu di Timur dan pegunungan Sumbing dan Sindoro di Barat. Rute ini sejajar dengan Jalan Tol Semarang-Solo seksi 1 dan 2.
 


P.S Tulisan pernah dipublikasikan di sini kemudian memenangkan lomba menulis Weekend Escape berhadiah jalan-jalan ke Labuan Bajo gratis

Thankyou Insto!



Selasa, 23 Januari 2018

Membangun Sinergi Pariwisata dan Industri Digital di Negeri Susah Sinyal Labuan Bajo

Pagi itu saya terbangun karena suara deru mesin Kapal Pinisi yang membawa kami melaju pelan. Lensa Flores yang sebelumnya menepi di Pulau Kambing untuk bermalam, kini sudah melanjutkan perjalanan menuju Pulau Padar. Matahari yang tanpa ragu menunjukkan pesonanya di langit pagi, menemani seorang ibu paruh baya mengupas bawang merah di ujung kapal. Dialah Ibu Bunga yang biasanya sibuk di dapur menyiapkan menu makanan.
Kapal berlabuh ke Pulau Padar
Di dalam kapal
Awak kapal Lensa Flores

Ibu Bunga memasak di Kapal
Bukan hanya perbukitan eksostis dan laut biru saja yang mampu memikat hati, tapi banyaknya permintaan terhadap jasa pariwisata di Labuan Bajo juga mengundang masyarakat lokal untuk terlibat di dalamnya. Layanan pariwisata dan perjalanan menjadi contoh jasa dengan signifikansi ekonomi yang besar di Indonesia. Wisatawan internasional yang melakukan perjalanan pada tahun 2012 mencapai 1,035 miliar

Sektor jasa memang merupakan bagian penting dalam perdagangan global Indonesia, sehingga berdampak terhadap pasar tenaga kerja di dalam negeri. Sebagai sektor pengembangan yang inovatif, industri jasa dapat mendukung pembangunan infrastruktur nasional. Lebih dari sekedar penghasil devisa negara, bidang ini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi pengangguran. Artinya, jasa menjadi penyumbang kemajuan ekonomi yang besar di Indonesia, sehingga dibutuhkan perhatian khusus . Hal tersebut sejalan dengan visi Indonesia Services Dialogue (ISD) yaitu menjadikan Indonesia dan Wilayah Asia Pasific unggul dalam sektor jasa. Untuk mendukungnya, sudah lebih dari 5 tahun ISD telah memfasilitasi forum diskusi untuk sektor jasa bersama asosiasi bisnis profesional dan akademisi.


Indonesia dengan daya tarik wisatanya ternyata kalah jauh bila dibandingkan dengan Singapura yang wilayahnya kecil. Salah satu faktor penyebabnya yaitu kurangnya ketersediaan infrastruktur. Sama halnya dengan wisatawan, Ibu Bunga kerap kali mengalami susah sinyal di tengah laut ataupun di pulau-pulau terpencil yang jauh dari menara telekomunikasi. Meski demikian, ia tetap kerasan melakoni pekerjaannya, karena berada di atas kapal selama berhari-hari bisa sejenak melupakan hiruk pikuk kota dan problematika hidup. Pesona senja, angin laut Labuan Bajo, bahkan menyesap kopi di bawah langit bertabur bintang menjadi teman setia selama berlayar bersama awak kapal.

Potensi Digital Indonesia

Indonesia menjadi salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Berdasarkan riset We Are Social dan Hootsuite 2017, pengguna internet di Indonesia tumbuh 51 persen dalam kurun waktu satu tahun. 
Teknologi digital semakin lekat dengan masyarakat, sehingga kebiasaan dari konvensional akan beralih menjadi online. Indonesia menjadi negara dengan kecepatan internet rata-rata paling tinggi se-Asia Pasifik yang mencapai 6,4 Mbps. Kementerian Pariwisata juga sedang menyusun program pengembangan destinasi wisata digital yang merupakan cara baru dalam menarik wisatawan mancanegara. Pertama kali hanya ada di Indonesia destinasi digital yang instagramable.
Source: katadata.co.id

Go Digital For Labuan Bajo

Menjadi salah satu dari 10 destinasi wisata yang diprioritaskan, Labuan Bajo, Flores, NTT merupakan destinasi wisata mencakup perpaduan alam, budaya, dan kuliner. Bagai serpihan surga, bagian Timur Indonesia ini menyimpan sejumlah spot wisata yang diminati dunia. Pulau Komodo, Pulau Padar, Pink Beach dan lainnya menjadi deretan objek wisata yang menakjubkan bagi para pelancong. Namun ternyata kesiapan infrastruktur digital di Labuan Bajo sudah menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak. Labuan Bajo kerap disebut susah sinyal karena hanya memiliki satu provider telekomunikasi. 
Pelabuhan Labuan Bajo
Dermaga Pulau Komodo
Ada berbagai cara untuk meningkatkan target wisatawan di Labuan Bajo, salah satunya dengan soft selling. Artinya, promosi keindahan Indonesia dijalankan melalui cara yang mudah. Program pengembangan destinasi digital tourism bisa dilakukan melalui Digital Marketing Pariwisata (DMP) menggunakan media digital seperti Website Pariwisata dan Mobile Applications untuk menyiasati anggaran promosi pariwisata Indonesia yang masih rendah. Ini berarti infrastruktur digital juga disiapkan di Labuan Bajo seperti menambah ketersediaan menara telekomunikasi, sehingga wisatawan juga bisa mengakses internet dengan mudah. 
Program DMP Indonesia dilaksanakan untuk memenuhi target wisatawan asing ke Indonesia tahun 2019 sebesar 20 juta orang, Wisata Domestik 275 juta orang, mendatangkan Devisa 240 Trilyun, menyerap tenaga kerja 13 juta pekerja serta meningkatkan competitiveness index menjadi ranking 30 Dunia. Sehingga dapat meningkatkan bisnis karena memberi multiplier effect di industri pariwisata Labuan Bajo, mulai dari pengusaha hotel, rumah makan, dan pelaku usaha. 

Source: http://digitalmarketingpariwisata.com
Hampir 75% orang sudah melakukan search and share dengan online. Promosi yang selama ini bertitik berat di Branding dan Advertising, didukung pula ke arah Selling to the point. Tidak hanya dalam bentuk digital marketing saja, namun dibangun juga digital market place khusus tourism yaitu template website yang siap dengan commerce, booking system, sampai ke payment engine dalam satu sistem.

Go Digital di Labuan Bajo dilakukan untuk menaikkan level industri di 10 Destinasi Prioritas, sehingga industri ini berkesempatan untuk bertemu dengan channel buyers besar dari seluruh dunia. Indonesia bisa semakin cepat dan masif menembus pasar dunia karena didukung oleh ketersediaan infrastuktur digital yang memadai. Kita semua jadi bisa menikmati Labuan Bajo tanpa susah sinyal. Promosi pariwisata jadi bisa melibatkan berbagai pihak karena kemudahan digital yang dipersiapkan untuk Labuan Bajo Go International.
Penjual souvenir keliling (di perahu)

DAFTAR PUSTAKA

katadata.co.id 
digitalmarketingpariwisata.com
Cahyono, C. M. (2012). Perdagangan dan Pekerjaan di Sektor Jasa di Indonesia. Retrieved Maret 08, 2016, from www.ilo.org
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (2012). Rencana Strategis Pariwisata Berkelanjutan dan Green Jobs. Jakarta: International Labour Organization.
Kemenpar Perkuat Promosi Pariwisata Lewat Digital, dalam http://digitalmarketingpariwisata.com
Disrupsi Digital dan Masa Depan Pariwisata Labuan Bajo, dalam http://www.jitunews.com
Industri Pariwisata di Labuan Bajo Siap Go Digital, dalam https://www.cnnindonesia.com



Jumlah kata: 795 (di luar judul dan daftar pustaka)

Kamis, 16 November 2017

Menghibur hati yang duka, #JadiBisa dengan Traveloka

Natal terakhir (2016) bersama mendiang Mak uwo (baju biru)
Karena dengan caranya yang misterius pula, hidup akan menyembuhkan luka di hati kita – Fiersa Besari

Teriakan histeris membuncah. Dari segala sudut ruangan, tangisan karena ditinggalkan memenuhi sepanjang malam. Tidak bisa dipastikan siapa-siapa saja yang terus meneriaki diri, berharap punya kesempatan untuk sekali saja mengucap terima kasih.
Jam 8 malam lebih sedikit di 06 November lalu, kehadiran tulang, nantulang, mak uwo, dan pak uwo (sapaan untuk keluarga terdekat di adat batak) yang baru saja tiba dari Medan menjadi riuh tak terkatakan. Padahal katanya, sejak kemarin rumah ini tidak pernah sepi atas kedatangan orang-orang yang ikut bela sungkawa, tidak pernah habis air mata dari mereka yang baru saja terluka.

Entah sudah selelah apa kakak-kakak sepupu saya ini menangis, menatap sekujur tubuh ibunda yang dingin. Mata mereka yang mulai membengkak hanya redup melepas kepergiannya, tidak bisa lagi mendongak walau dikerahkan segenap tenaga. Jika sepasang kaki kita adalah ayah dan ibu, maka kini mereka berjalan dengan satu kaki saja, melewati perjalanan yang masih panjang dengan langkah terseok karena baru saja hilang satu tumpuannya.
---**---
“Aku pulang, ma!” Batin saya saat tiba di Jambi malam itu. Jalan di depan rumah dengan cat oranye sudah dipasang tenda, kursi-kursi berjejer berantakan, tamu-tamu berpakaian hitam ramai melayat. Tampak dari kejauhan Bapak dan Mama saya duduk saling berbincang dengan sanak keluarga. Saya berlari mendapatkan mereka. Lantas pelukan dari keduanya sungguh erat, seakan berbisik “Mak uwo udah nggak ada, nak. Udah sembuh.” Dengan langkah terdesak, Mama menarik tangan saya ke pembaringan Mak uwo yang kaku, wajahnya yang dulu saya kenal selalu sumringah, kini pucat dalam damai. Air mata Mama yang terus jatuh ke pijakan turut mengantarkan kata demi kata untuk Mak uwo, “Kak, liat ini siapa ya datang. Ini Onix kak. Tengoklah mak uwo mu ini nah.” Saya tidak kuat menahan tangis, saya hanya bisa memeluk Mama dan menguatkannya, “Sudah ma” atau “Iya, ma, iya.”
Mak uwo sudah saya anggap sebagai ibu sendiri. Dulu saat SMA, saya sering datang ke rumah ini, lalu mengadu. Kami merayakan Natal dan Tahun Baru bersama-sama di rumah ini, lalu lupa waktu. Mak uwo sering kali datang ke rumah kami, sekedar berbincang atau merayakan ulang tahun adik saya. Semuanya terjadi begitu sederhana, karena saya tau bahwa kasih sayangnya selalu ada.
(*Mak uwo atau Mamak yang tuo adalah sapaan untuk kakak kandung dari ibu kita dalam bahasa batak. Dalam bahasa Jawa disebut Bude).
Kiri Tante-Kanan Mama
Walau dengan tergesa Mama menarik saya, walau tampaknya Mama masih kuat menapaki langkah, saya tau persis ia sedang kelelahan. Ia kelelahan menghadapi luka, melepas kepergian seorang kakak yang tidak akan kembali, merelakan cerita dan tawa yang tidak akan terulang lagi. Raut wajah Mama begitu lelah karena terus melakukan hal sama pada orang-orang terdekat yang baru saja datang.   
Entah kenapa, saya percaya: jika sebuah kehilangan datang dengan cara tak terduga, maka dengan misterius pula, hidup akan menyembuhkan luka di hati kita.
---**---
Mama tidak mengetahui tentang kepulangan saya sebelumnya. Saya tidak berani menanyakan perihal keadaan, apalagi bertanya apakah harus pulang atau tidak. Saya takut mengacaukan pikiran Mama. Setelah  kabar duka pukul 02.00 dini hari yang mengagetkan saya, Bapak sempat menelepon di Minggu siang, “Abang pulang besok, nak. Ndak pengen kau liat mak uwo mu ini? Mama mu udah mau pingsan, nangis terus.“ Saya ingat betul, dari seberang telepon, suara Bapak bergetar. Saya tau jelas Bapak menahan tangisnya agar tidak pecah. Dari kota rantau, naluri ini tidak tega. Kondisi Mama sudah tidak tergambar lagi di benak saya.
Untuk kali pertama, ada keputusan besar yang baru saja saya ambil. Untuk kali pertama, sejak tahun 2014 melanjutkan pendidikan ke tanah Jawa, saya pulang dalam duka. Untuk kali pertama ada yang berbeda dalam cerita perjalanan saya. 

Saya bertekad untuk melihat Mak uwo terakhir kali. Awalnya ragu, tapi penerbangan ini #JadiBisa dengan Traveloka. Ya, Traveloka jadi salah satu penghibur hati yang duka, melipur lara dan mengantarkan saya pada sebuah makna: ingin mengucapkan selamat jalan dan sampai jumpa.
Murah kok di traveloka.” Pikir saya dalam hati.
Waktu itu saya cukup kunjungi situs web Traveloka melalui smart phone, dengan mudahnya saya mendapatkan layanan penawaran tiket pesawat dari Semarang ke Jambi untuk 06 November 2017 dengan beragam maskapai penerbangan.
Melalui barisan kolom warna biru yang berisi tanggal dan harga tiket pesawat di hari tersebut, pemesanan jadi cepat sepanjang ada akses internet untuk membeli tiket pesawat kapanpun dan di manapun. Malah, semua kemudahan yang ditawarkan di situs web Traveloka tidak mengharuskan kita membayar biaya lebih.
Mau menghemat waktu pun, #JadiBisa dengan Traveloka. Layanan ini memungkinkan kita yang sedang terdesak seperti saya menggunakan waktu secara efisien. Tidak perlu mengantri dan menunggu lama, kita bisa mendapatkan tiket pesanan dalam hitungan menit.
Saya tidak lagi pikir panjang, malam sebelum keberangkatan saat ingin melakukan pembayaran, saya mendapatkan kemudahan dengan sistem pembayaran tiket yang sangat praktis. Tinggal transfer, kemudian konfirmasi I have already paid, saya sudah mendapatkan kode booking tiket melalui email. Hal serupa juga saya lakukan saat penerbangan untuk kembali ke Semarang pada 10 November lalu. 
Ada lagi kemudahan Traveloka dengan fitur terbarunya di Traveloka App versi 2.5 untuk Android dan iOS: Price Alerts.
Supaya kita tidak melanggar batas bujet demi mendapatkan tiket pesawat sesuai tanggal keberangkatan yang direncanakan, Price Alerts dapat membantu kita dalam kondisi terdesak. Fitur ini membantu mendapatkan tiket pesawat dengan harga termurah sesuai tanggal keberangkatan dan destinasi keinginan. Begitu kita memasukkan batasan harga untuk sebuah penerbangan, maka dengan cepat kita akan memperoleh pemberitahuan jika ada tiket pesawat dengan harga yang sesuai bujet.
Untuk bisa menikmati keuntungan fitur Price Alerts di Traveloka App, kita login ke Traveloka dengan alamat email yang sudah terdaftar, kemudian ikuti step-step berikut ini: 
Pilih Set Price Alerts Now
Atur penerbangan yang diinginkan


Atur notifikasi harga tiket pesawat baru
dan frekuensi pemberitahuan

Tambahkan total bujet sesuai kantong


 

Setelah semua sudah diatur, klik YES atau Save untuk menyimpan data. Sekarang kita bisa dengan mudah merencanakan perjalanan dengan bantuan Price Alert. Kita akan mendapatkan pemberitahuan setiap hari, seminggu sekali, atau jika ada harga tiket pesawat di bawah bujet sesuai yang sudah kita atur.

Apa Saja Keuntungan Menggunakan Price Alerts?
Dengan menggunakan Price Alerts, ada dua keuntungan yang bisa kita dapatkan.
Pertama, kita akan mendapatkan harga tiket pesawat sesuai bujet atau bahkan di bawahnya. Jadi bisa lebih menghemat pengeluaran untuk penerbangan. 
Keuntungan lainnya, kita bisa menghemat waktu dan tenaga. Kenapa? Karena Traveloka akan mengirimkan pemberitahuan sesuai dengan pengaturan yang telah tetapkan sebelumnya. Ini artinya, kita tidak perlu repot mengecek harga tiket secara manual setiap saat.
Praktis, kan?
Semua kemudahan #JadiBisa didapatkan dengan Traveloka
---**---
Hari itu selama transit di Bandara Soekarno Hatta, pun di atas awan mengudara, saya ingat kembali semua waktu bersamanya. Setiap kata yang telah disampaikan Mak uwo dulu adalah warisan yang disiapkan untuk harus dijaga. Dan saya belajar, sekeras apapun menangis tidak akan mengubah yang telah terjadi. Seperti kata Fiersa Besari, tidak apa-apa untuk merasa tidak baik-baik saja. Kita manusia, wajar untuk terluka. Jangan khawatir, bahkan badai terhebat pun akan reda –
Momen langka bersama Keluarga Besar sesaat setelah pemakaman
Di Bandara Sultan Thaha Jambi
Mengantarkan keluarga yang pulang ke Medan
Abang-abang tangguh bersama tulang *thumbs up*
Tulisan ini saya persembahkan untuk Mak uwo kami tersayang,
Mulai hari ini, senyum canda marah atau kecewamu tidak akan terulang lagi.
Mulai hari ini, akan ada rindu yang tidak akan pernah reda.
Tapi semua tentangmu, segala nasihatmu akan selalu ada di hati kami.
Mulai hari ini, ada hal yang baru kami temukan dari sebuah pulang. Ada makna yang kami mengerti dari sebuah kehilangan. Dan, ada doa yang akan mengubah segala sesuatu, karena saya percaya God grant me the serenity to accept the things i cannot change, and the wisdom to know the difference. 
Every hi has its own bye. With huge love, rest and stay well in peace, you’re blessed and will always be, dear Mak uwo. Terima kasih untuk semua kasih sayangmu, terima kasih yang tidak sempat kami ucapkan dulu akan selalu ada dalam doa ini.
Juga Selamat ulang tahun Mak uwo kami naburju, 16 November 2017 :)


Memang benar adanya, di tengah ketiadaan, kita akan belajar untuk menemukan. Di saat berjauhan, kita akan belajar untuk merindukan – Fiersa Besari



Warm Regards,
OS




-ditulis saat harus berhadapan dengan ingatan-
Diberdayakan oleh Blogger.