Senin, 23 April 2018

Trip 3D 2N Live on Board di Labuan Bajo: Murah/Mahal?

“Entah sejenak atau waktu yang lama, pada dasarnya kita selalu butuh ruang untuk sebuah jeda” - OS

Semua adalah tentang skripsi. Paket lengkap yang di dalamnya tidak hanya sebuah tulisan ilmiah mahasiswa, tapi juga usaha untuk mengalahkan diri sendiri, melatih kesabaran, melupakan gengsi, memahami attitude, keluar dari zona nyaman, berteman dengan kopi, dan keinginan untuk pantang menyerah.
---
“Kapan sidang, Nix?”
Seorang teman bertanya saat aku sedang mengotak-atik draft proposal di perpustakaan kampus. Aku hanya nyengir dan tidak memberi jawaban.
Baru 15 menit berada dalam fokus, seorang yang lain menghampiri.
“Udah sampe mana, Nix?”
“Sampe capek revisi,” jawabku asal.
Kali kedua ditanya hal yang serupa, aku masih biasa saja. Walaupun sedikit jengkel, namun tidak mengapa. Toh mereka hanya ingin tahu. Namun makin berdiam lama di kursi sudut perpustakan, keberadaanku masih saja kelihatan oleh orang-orang. Entah ingin membuka pembicaraan karena sudah lama tidak bertemu, atau memang hanya sekedar basa-basi.
“Udah halaman berapa? Liat dong,”
Lah wong iki raono attitude opoya, pikirku dalam hati. Aku hanya mengabaikan, namun keingintahuannya yang tidak mendasar ini lama kelamaan bikin geram. “OPOSEH URUS AE SKRIPSIMU DEWE, NGOPO MEH NGURUS SKRIPSINE WONG LIYO, HAH?”
“Nix, oi. Kok diem?” tanyanya lagi.
Aku hanya bisa menatapnya dalam, berharap suara-suara yang tadi menggebu dari hati bisa terdengar. Namun ia berusaha melihat page di layar laptop yang sudah aku tutup 30 derajat.
Kekeuh amat ni bocah.
“Apaansih.” Aku memberanikan diri.
---

Cuplikan cerita soal skripsi yang saat ini tengah aku jalani sebenarnya belum begitu menjenuhkan, namun kadang kala, pertanyaan-pertanyaan sepele dari orang-orang membuatku membutuhkan ruang untuk memahami diri sendiri. Apa ini yang disebut jeda sejenak atau untuk waktu yang lama?  
Memikirkan sebuah jeda, saya sepakat dengan sekte sabtu-minggu-dan tanggal merah adalah kebahagiaan yang hakiki. Karena dari sanalah, kita –para-penjenuh-rutinitas bisa menyegarkan pikiran kembali.  Apalagi jika hari-hari kosong itu diisi dengan kehidupan yang jauh dari hiruk pikuk kota dan gadget yang bisa ditemukan lewat Live on Board seperti ini: 
Berkesempatan menjadi salah satu pemenang lomba menulis yang diadakan oleh Insto, cerita singkat ini dimulai. Pengalaman pertama kali Live on Board yang worth it dan sampai saat ini masih tersimpan dalam memori adalah saat menjelajahi Labuan Bajo pada 23-25 November 2017 lalu. Jujur, 3D 2N berada di atas kapal bersama teman-teman yang baru di kenal menjadi sebuah pilihan yang pas untuk jeda dalam rutinitas.
Berikut itinerary selama 3D 2N saat itu yang bisa jadi referensi:


Day- 1

Day- 2


Day- 3









Melihat rencana perjalanan dan kehidupan selama di kapal, mungkin ada beberapa pertanyaan yang muncul namun sudah aku siapkan. CEK-CEK!
Bagaimana rasanya hidup di atas kapal berhari-hari?
Tentu jika tidak biasa akan merasa mual dan pusing. Namun itu hanya pada awalnya saja, di hari kedua dan seterusnya, kita akan terbiasa dengan kondisi kapal: baik saat melaju, maupun berhenti di malam hari.
Apakah ada listrik, air bersih, dan makanan yang cukup selama di sana?
Jangan khawatir! Sekarang paket Live on Board sudah banyak pilihan dengan menyediakan berbagai fasilitas. Kita cukup menyiapkan diri saja, sahabat~
Apa bisa mencuci dan menjemur pakaian di atas kapal?
Kalau hanya menjemur pakaian renang ala kadarnya ya tentu bisa. Neng, di kapal bukan buat hidup selamanya, kan?
Berapa biaya Live on Board Labuan Bajo?  
Kebetulan sekali, pada saat itu trip gratis hehe. Tapi aku sudah tanya ke tour guide yang baik hati: Mas Akbar. Untuk 3D 2N harganya:
2,5 Jt/pax untuk fasilitas AC
2,1 Jt/pax untuk fasilitas kipas angin.
Dan paket trip minimal untuk 8 orang.
Apa dengan nominal harga itu sudah include fasilitas-fasilitas yang worth it?
            Tentu saja! Yang tidak disediakan oleh pihak tour travel adalah jodoh~ hahaha!
            Perlu dinotice, paket trip tidak termasuk biaya tiket pesawat ya.   
Apa ada hari untuk menginap di hotel/penginapan?
            Ya enggaklah! Sist, ini kan namanya Live on Board. Beda cerita kalo live on hotel bintang 5.
Apakah harga tersebut mutlak?
Harga bisa berubah kapan saja, tergantung kondisi. Untuk biaya trip ini diupdate sejak Desember 2017.

Jika ingin menanyakan lebih lanjut apakah bisa request itineray, menu makanan, dokumentasi (foto maupun video drone), bisa langsung ditanyakan pada tour guide yang friendly satu ini! Langsung cek instagram doi: @akbr_gvns.
Mudah-mudahan setelah ini kita –para-penjenuh-rutinitas punya kesempatan untuk mengambil jeda ya. Semoga bermanfaat!
Tour guide kita sedang menjelaskan

Sebuah kiriman dibagikan oleh Akbar gunawan (@akbr_gvns) pada

14 komentar:

  1. Halo Labuan Bajo, tempat yang sudah masuk bucket list sejak setahun yang lalu :)

    Indahnya dia meski kering kerontang, namun eksotis. Iya gak kak?
    Apalagi masyarakatnya yang ramah-ramah (bekal baca beberapa blog, hehe).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Patut dicoba emang Labuan Bajo, ada perpaduan bukit dan laut yang bisa dinikmati dari atas kapal :)
      Ehtapi ada musimnya juga kok, nggak selalu kering. Kalo pas musim hujan, malahan hijau rumput-rumputnyaa

      Hapus
  2. Ih, ngeri banget kak viewnya. Jadi pengen.
    udah lama nggak live on board begitu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah pernah live on board dong berarti ya?
      Kalo gitu, Labuan Bajo perlu jadi referensi baru sepertinya mba ehehe

      Hapus
  3. Penasaran banget pengen live on board di Labuan Bajo ini :D
    Kalau berangkat kurang dari 8 orang nanti harganya menyesuaikan atau harus menunggu jumlah kuota baru berangkat?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya harus menunggu jumlah kuota 8 orang, baru berangkat mba:)
      Monggo diajak temen kantornya ngambil cuti hahaha

      Hapus
  4. Aku punya rencana untuk live on board dari Lombok ke Labuan Bajo tapi belum kesampaian,, baca postingannya dulu buat pemanasan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pemanasannya sekalian jogging sore boleh tuh, soalnya di Labuan Bajo banyak bukit eksotis yang perlu dijajali: Pulau Padar, Gili Lawa, Pulau Kelor, dst :)

      Hapus
  5. Masuk wishlist banget nih, mau ngajak temen kantor yang pas jumlahnya 8 orang, malah lebih, buat ngetrip ke labuan bajo, memang harus tinggal di kapal ya tapi seru banget pastinya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ajak lebih banyak mb! Makin rame makin seru hidup di kapal sambil menikmati angin laut Labuan Bajo yang menyisir-nyisir lembut~~

      Hapus
  6. gilz temen gue kece bgt niyyy! siap jadi future travel blogger yeaaa<3 always loves your posts my luvvvv

    BalasHapus
    Balasan
    1. HAHAHA Amin mi! thankyouuu so much udh mau mantengin blog yg belom seberapa ini.
      Lagi proses menemukan lifestyle blog sih sebenernya aing:")

      Hapus
  7. Senangnya bisa traveling secara percuma dari lomba blog. Sebelumnya saya ucapin congratulations. Mantap dan keren. Pengalaman traveling seperti ini memang gak akan pernah terlupakan ya, selain dapat pengalaman baru, dapat juga teman baru dan menambah wawasan pula.

    Saya mohon izin untuk follow blog ini ya. Kalo sudi, bisa follow back my blog. Thank you and sukses selalu ya

    BalasHapus
  8. Howaaaaa ..., pengalaman keren banget itu,kak 👍
    Dapat kejuaraan dari lomba blog bisa ngerrip ke Labuan Bajo.

    Tentu jadi pengalaman sangat berkesan sepanjang hidup tentunya.

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.