Source: di sini |
Indonesia menjadi salah satu negara
dengan pengguna internet menggunakan perangkat mobile terbesar di dunia.
Menurut data WeAreSocial.net, lebih dari 69 persen masyarakat Indonesia
mengakses internet lewat perangkat mobile, angka ini merupakan yang tertinggi ke 4 di dunia. Siapa 3 posisi
sebelumnya? Posisi pertama diduduki oleh Nigeria
dengan proporsi sekitar 81 persen, diikuti India
dan Afrika Selatan dengan masing-masing sebesar 79 dan 78 persen. Padahal,
secara global, rata-rata penggunaan internet via mobile hanya 50 persen. Dengan
angka ini, Indonesia menjadi salah satu negara yang tergila-gila dengan
perangkat mobile. Apakah Kamu salah satunya? Hehe...
Source: di sini |
Selain untuk berkomunikasi,
perangkat mobile tersebut sering digunakan untuk mengakses internet dari mulai
media sosial hingga berbelanja online. Hal ini sejalan dengan penetrasi smartphone.
Saat ini, Indonesia menjadi pengguna aktif smartphone tertinggi ke 4 di dunia setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat. Berdasarkan riset We Are
Social dan Hootsuite 2017, pengguna internet di Indonesia tumbuh 51 persen
dalam kurun waktu satu tahun. Angka ini merupakan yang terbesar di dunia,
bahkan jauh melebihi pertumbuhan rata-rata global yang hanya 10 persen.
Pengguna telepon seluler dan intenet
yang terus meningkat menjadi modal pengembangan industri digital nasional. Katadata
Research merangkum sejumlah manfaat yang diperoleh melalui sistem network sharing, diantaranya yaitu terdapat
efisiensi biaya untuk semua penyelenggara jasa telekomunikasi, adanya perluasan
jangkauan dan akses internet ke masyarakat, adanya peningkatan kualitas data
dan suara, harga produk menjadi lebih bersaing, serta peluang bisnis digital
terbuka dan produktivitas ekonomi digital meningkat.
Nah, untuk mengetahui lebih jelas
apa saja efisiensi Industri Telekomunikasi dalam dunia digital di Indonesia,
simak ulasan di bawah ini.
1.
Sektor
Telekomunikasi Penggerak Ekonomi Indonesia
Telekomunikasi adalah salah satu
faktor strategis andalan perekonomian Indonesia. Sektor ini berperan sebagai
mesin penggerak ekonomi yang selalu tumbuh paling pesat, rata-rata di atas 10
persen selama lebih dari satu dekade. Faktanya adalah, ini melebihi rata-rata
pertumbuhan ekonomi nasional di kisaran 5-6 persen per tahun.
Source: di sini |
2.
Efek Berganda
Industri Telekomunikasi
Perkembangan teknologi informasi dan
infrastruktur komunikasi yang diiringi kebijakan penyerapan tingkat kandungan
dalam negeri (TKDN) telah mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi Tanah
Air. Geliat Industri ini ikut berkontribusi pada perekonomian nasional.
Source: di sini |
3.
Adanya Network Sharing
Network sharing atau berbagi
jaringan merupakan kolaborasi dua atau lebih operator dan penyedia
infrastruktur telekomunikasi untuk menekan biaya operasional dan belanja modal.
Meski masih menjadi perdebatan, sistem network sharing atau penggunaan bersama
jaringan diyakini akan mendorong pemerataan penetrasi akses telekomunikasi dan
internet. Pelaku industri pun diuntungkan karena biaya investasi menjadi lebih
murah.
Source: di sini |
Teknologi digital semakin lekat
dengan aktivitas masyarakat, terutama mereka yang tinggal di perkotaan. Dengan
produk domestik bruto (PDB) terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan
pasar potensial bagi sektor ekonomi digital. Tingginya pertumbuhan pengguna
internet tersebut juga menjadi potensi yang baik untuk mendukung kemajuan
ekonomi digital Indonesia, yang berimbas pada peningkatan bisnis e-commerce dan
bisnis online lainnya.
Source: di sini |
Perkembangan jumlah konsumen online di Indonesia semakin
meningkat. Pada 2016, riset dari eMarketer memperkirakan akan mencapai 8,6 juta
orang yang berbelanja melalui internet. Angka ini meningkat dari tahun
sebelumnya yang mencapai 7,9 juta orang. Dengan bertambahnya jumlah penduduk
yang mengenal internet seiring lahirnya generasi Z (Gen Z) yang lahir di era
digital membuat kebiasaan belanja barang dan jasa yang sebelumnya secara
konvensional akan beralih menjadi online. Para pelaku usaha akan menawarkan
beragam aplikasi yang memberikan kemudahan dan kecepatan untuk mendukung aktivitas
dan kebutuhan hidup sehari-hari. Hal Ini tentu memberikan kesempatan bagi
talenta anak muda untuk membangun start
up sendiri.
Source: di sini |
Dalam industri e-commerce, Indonesia
sudah punya modal dasar berupa volume pasar yang sangat besar. Dengan jumlah
populasi 250 juta (terbesar di ASEAN), Indonesia dapat menjadi pasar e-commerce
yang sangat menjanjikan. Guna mendorong transaksi online, pemerintah telah
menerbitkan paket kebijakan ekonomi yang khusus untuk mempermudah dan
melindungi bisnis perdagangan secara elektronik (e-commerce) di dalam negeri.
Menurut KataData, selain e-commerce, ada 2 sektor usaha yang dapat memanfaatkan
teknologi digital dan menarik bagi investor asing, yaitu logistik dan barang
konsumsi. Metode yang biasa disebut internet
of thing ini bisa dilakukan untuk mengecek logistik di pertambangan atau
mengawasi stok barang. Ketiga sektor tersebut menjadi peluang besar di masa mendatang.
Di balik potensi besar ekonomi
digital, Indonesia masih awam dalam revolusi digital. Partner McKinsey &
Company Khoon Tee Tan menjelaskan, Indonesia perlu mengukur revolusi digital dalam
melihat bisnis yang berkembang dan konsumen untuk mengembangkan ekonomi ke
level berikutnya dengan meningkatkan produktivitas di sektor digital ini. Terdapat
tiga hambatan yang sekaligus menjadi
potensi bagi indonesia untuk melakukan revolusi digital.
1.
Jangkauan Sinyal
dan Akses Data Belum Merata
Indonesia masih kekurangan
pembangunan infrastruktur terutama dalam sektor digital, akses internet yang
dimiliki masyarakat di daerah-daerah tertentu masih sulit dijangkau. Akses
sinyal seluler secara umum sudah menjangkau 91 pesen desa di seluruh Indonesia,
namun kualitas sambungan internet belum merata. Di Jawa, terutama Jakarta,
kecepatan sinyal sudah kencang, yakni mencapai 7 Mbps. Tetapi di luar Jawa,
kecepatannya masih rendah. Bahkan di Maluku dan Papua kecepatan mengunduh masih
di bawah 1 Mbps.
Source: di sini |
2.
Koneksi
Internet Tumbuh Pesat, Tapi Lambat
Kecepatan akses internet Indonesia
tercatat mengalami pertumbuhan tertinggi di dunia. Menurut laporan “State of
the Internet” yang dirilis Akamai Technologies, kecepatan koneksi rata-rata
internet Indonesia tumbuh 148 persen pada kuartal II-2016 terhadap periode yang
sama pada 2015. Di sisi lain, kecepatan rata-rata internet Indonesia masih di
bawah rata-rata dunia. Singapura memiliki bandwidth atau kecepatan transfer
data 100 kali lebih baik dibandingkan Indonesia. Bahkan, Thailand pun memiliki
bandwidth 10 kali lebih baik dibanding Indonesia.
Source: di sini |
3.
Tarif
Interkoneksi Penyebab Ekonomi Biaya Tinggi
Tingginya tarif interkoneksi menjadi
penyebab mahalnya tarif panggilan telepon antar operator. Alhasil, ini
menimbulkan pemborosan karena konsumen cenderung menggunakan lebih dari satu
kartu subscriber identity module (SIM) untuk menghindari telepon antaroperator.
Tarif interkoneksi juga menyebabkan rendahnya persaingan antar operator
sehingga mengurangi insentif dalam inovasi layanan yang lebih baik.
Source: di sini |
4.
Minat Konsumen Masih
Rendah
Hanya sekitar 30 persen penduduk
Indonesia yang melakukan kegiatan ekonomi di sektor digital. Angka ini
merupakan potensi besar untuk ditingkatkan, karena total penduduk Indonesia
mencapai 200 juta orang. Namun, Khoon Tee melihat, dengan regulasi yang tepat,
sekitar 4-5 tahun ke depan, jumlah tersebut dapat bertambah lagi sebanyak 50-60
juta penduduk.
5.
Kontribusi Bisnis
Sektor Digital Minim
Kontribusi bisnis Indonesia di
sektor digital masih minim terdahap Produk Domestik Bruto (PDB). Namun jika pebisnis
pemula atau start up memulainya
dengan serius, hal ini menjadi potensi yang bisa dikembangkan. Jadi, bisnis
sektor digital ini bisa berkontribusi paling tidak US$ 150 miliar dari sekitar
US$ 900 miliar PDB Indonesia.
Penetrasi internet di Indonesia pada
tahun 2016, menurut data Internetlivestats ada di kisaran 17 persen, sedangkan
India ada di angka 19 persen. Data lain dari We are Social menunjukkan hal yang
sama. Penetrasi internet di Indonesia berkisar 28 persen. Dengan penetrasi
sebesar ini, Indonesia jauh tertinggal dibandingkan negara Asia Tenggara
lainnya, seperti Vietnam (43 persen), Filipina (39 persen), Malaysia (40
persen) dan Singapura (81 persen).
Dengan kondisi ini, media teknologi
TechiniAsia dalam salah satu artikelnya menyebut Indonesia sebagai “Raksasa
teknologi Asia Tenggara yang sedang tertidur.” Padahal Indonesia mempunyai
peluang menjadi salah satu yang terbesar tidak hanya di Asia Tenggara, tapi
juga Asia. Kebutuhan terbesar saat ini adalah dukungan dari pemerintah supaya
industri digital Indonesia bisa mengejar ketertinggalan dari negara lain. Penetrasi
internet harus bisa ditingkatkan dengan cepat, tidak hanya terfokus di Jawa,
tapi juga tersebar di daerah lain di Indonesia. Maka segera kita bangunkan
raksasa teknologi digital Asia yang masih terlelap!
Indonesia sebenarnya memiliki
potensi sangat besar untuk melakukan revolusi digital. Hal ini dimungkinkan
karena perusahaan konsultan terkemuka McKinsey & Company menilai, Indonesia
masih sangat awam dalam revolusi digital lantaran keterbatasan akses masyarakat
ke sektor digital melalui penetrasi internet. Berdasarkan KataData.co.id, setidaknya
ada empat langkah yang harus
ditempuh untuk mengembangkan potensi ekonomi digital di Indonesia, diantaranya
yaitu:
1.
Pengalaman Konsumen
Perusahaan-perusahaan digital harus
memberikan kesan terbaik kepada konsumen dalam menggunakan jasanya. Hal ini
karena konsumen di dunia digital sangat mudah berpaling ke
perusahaan-perusahaan lain yang lebih baik.
2.
Cyber Security
Pemerintah dan perusahaan harus
bekerja sama dalam memberikan keamanan bagi transaksi yang dilakukan. Hal ini
juga bisa dilakukan dengan menghubungkan antara online dengan offline. Gryseels mencontohkan, suatu perusahaan
penjual barang harus menyiapkan tempat bagi konsumen untuk mengambil barangnya
secara offline. Hal tersebut mengacu pada data 50 persen pelanggan di Amerika
Serikat lebih suka mengambil barang yang dibelinya secara langsung, walaupun
berbelanjanya secara online.
3.
Analisis
Database
Perusahaan juga harus menggunakan
analisis berbasis data untuk menentukan kebutuhan, perilaku, dan keinginan
konsumen. Perusahaan konvensional juga perlu mengadopsi cara kerja perusahaan
digital agar tercipta persaingan yang seimbang.
4.
DNA Digital
Berbagai perusahaan dan pemerintah
harus sudah mulai membangun DNA digital yaitu dengan mengeluarkan regulasi yang
mendukung digitalisasi.
Pemerintah bertekad mendorong
perkembangan ekonomi digital. Potensi bisnis yang sangat besar dan sejumlah
terobosan yang telah dijalankan menargetkan Indonesia sebagai pusat ekonomi digital di Asia Tenggara pada 2020. Pasar ekonomi
digital di Indonesia mencakup sektor finansial, internet of things (IoT), dan
penyedia jasa daring. Peningkatan pemanfaaan digital ini terus didorong untuk mendukung
kemajuan perekonomian.
Source: di sini |
Dalam kondisi saat ini, Pemerintah berencana merevisi
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 52 Tahun 2000 Tentang Penyelenggaraan
Telekomunikasi dan PP Nomor 53 Tahun 2000 Tentang Penggunaan Spektrum Frekuensi
Radio dan Orbit Satelit. Perubahan tersebut merupakan upaya mempercepat
pembangunan infrastruktur telekomunikasi, sekaligus meningkatkan data saing
operator sehingga dapat memberikan layanan yang lebih efisien.
Source: di sini |
Berbagai peraturan pelaksana juga
tengah disiapkan untuk mendukung paket kebijakan tersebut. Terutama terkait
pendanaan, perpajakan, perlindungan konsumen, pendidikan dan sumber daya manusia,
sistem logistik, infrastruktur komunikasi, keamanan cyber, hingga pembentukan
manajemen pelaksanaan. Dengan meluncurkan Paket Kebijakan ke-14 tentang Peta
Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (Roadmap e-commerce), ada enam hal penting yang termasuk di
dalamnya, yaitu sebagai berikut:
1. Pengembangan
pendidikan vokasional di bidang teknologi informasi untuk mendukung bisnis
e-commerce agar tidak lagi mengimpor tenaga-tenaga ahli dari luar negeri.
2. Penyederhanaan
pajak e-commerce oleh Kementerian Keuangan agar meringankan beban pajak bagi
para pelaku usaha.
3. Perlindungan
konsumen agar hak-hak konsumen terjamin sehingga tidak lagi ragu merintis dan
mengembangkan usaha.
4. Menekankan
adanya Cyber security untuk menjamin keamanan data transaksi elektronik
konsumen maupun penjual.
5. Mempermudah
logistik dengan adanya program tol laut mempermudah pengiriman barang dan
menekan biaya logistik yang harus dikeluarkan dan melibatkan PT Pos menjadi lembaga
logistik dan kebutuhan transaksi online.
6. Pembangunan infrastruktur
telekomunikasi dengan meluncurkan program Palapa Ring untuk menyediakan akses
internet cepat atau broadband di seluruh kabupaten atau kota di seluruh
Indonesia yang ditargetkan selesai pada 2019. Operator seluler pun akan didesak
untuk membangun jaringan dan infrastruktur yang dibutuhkan.
Selain itu, Presiden Jokowi
berpandangan agar perguruan tinggi mulai berfokus kepada ekonomi yang berbasis
pariwisata. Di negara ini setidaknya ada 10 hingga 15 ribu jenis tarian yang
bisa dikembangkan yaitu melalui integrasi dengan wisata alam Indonesia. Dengan
pengadaan pendidikan digital yang dapat dimulai pada jenjang yang lebih dini,
misalnya di Sekolah Menengah Kejuruan. Kemudian dilanjutkan dengan jurusan logistik
atau retail, jurusan khusus toko online akan mendukung kebutuhan pasar digital
di Indonesia yang menjadi potensi besar.
Menyikapi potensi dunia digital di
Indonesia yang begitu besar, mari gegas bangunkan raksasa digital Asia yang masih
tertidur, sebelum benar-benar pulas dan lupa bangun! Ada begitu banyak peluang
usaha atau bisnis demi meraup profit di bidang ekonomi digital. Bisnis digital sendiri
terbagi menjadi empat bagian, yaitu Digital murni, Versi digital dari bisnis
nondigital, Fasilitator digital dari bisnis nondigital, dan Hybrid.
Dari jenis-jenis bisnis digital tersebut di atas, apa saja peluang yang
bisa dimanfaatkan terutama bagi kita yang masih muda dan produktif? Let’s check
it out!
1.
Membuat Startup
Startup adalah istilah
bagi pengusaha yang tengah merintis bisnis di bidang digital. Ada banyak jasa
yang ditawarkan, seperti pembuatan website, software,
aplikasi mobile, dan yang lainnya. Bisnis startup mengutamakan
konten yang menarik dan kreatif agar diminati oleh masyarakat. Lalu, dari
manakah pemasukannya? Dari iklan yang ditampilkan dan fitur-fitur berbayar yang
ditawarkan saat membuka web atau aplikasi. Dalam memulai bisnis digital memang
harus memiliki kemampuan di bidang IT, atau setidaknya ada tim yang kompeten di
bidang IT, penjualan, dan lain sebagainya, sesuai dengan kebutuhan startup yang
dijalankan.
Source: di sini |
Nah, lalu bagaimana mengawali startup sederhana bagi pemula seperti
kita? Yup, selain ide kreatif, kita juga perlu membangun web yang menjadi contoh startup yang
terkenal di Indonesia, seperti OLX, Blibli, Gojek dan BukaLapak dan lainnya.
Timbul pertanyaan, caranya membangun
web gimana? IDCloudHost (PT Cloud Hosting Indonesia) menjadi solusinya! Kini sudah
hadir produk hosting menggunakan Sistem Cloud dan SSD Storage untuk penyimpanan
data. Memiliki web untuk startup tentu
membutuhkan sistem penyimpanan data yang mumpuni, tapi jangan khawatir, IDCloudHost
didukung dengan teknologi Cloud Power web Hosting dengan resource RAM dan CPU
Core yang sesuai dengan kebutuhan Kamu. Daripada bingung ingin membeli web hosting Indonesia yang terbaik di mana, mending langsung surfing saja ke idcloudhost.com untuk mengintip
lebih banyak. Awas salah fokus! He.
Infografis by OS |
2. Menjadi penulis
konten/artikel SEO (Search Engine Optimization)
Bagi Kamu yang suka menulis, tidak
ada salahnya mencoba berkarya di dunia digital. Konten menarik dengan SEO akan
lebih menaikkan traffic dan semakin direkomendasikan oleh
mesin pencari, seperti Google di halaman pertama. Kamu bisa menjadi penulis
konten dengan bergabung ke dalam perusahaan penulis konten atau menjadi penulis
langganan bagi suatu web dan portal berita yang sudah oke. Eh tapi, jika ingin
membangun web sendiri yang memiliki branding di laman pencarian Google, why not?
Syaratnya mudah saja, cukup untuk menjaga
website kita tetap hidup supaya terdeteksi oleh si mbah. Sudah tau belum kalau IDCloudHost dari PT Cloud Hosting
Indonesia punya keunggulan Teknologi Cloud Hosting Server?
Jika menggunakan web hostingIndonesia dari IDCloudHost, kita akan mendapat layanan agar terhubung oleh
banyak sekali server, sehingga memungkinkan pengguna mengakses suatu website
lebih cepat dan aman. Apalagi kalau salah satu server mati, teknologi Cloud
Hosting akan bekerja agar tidak menganggu performa jaringan akses pada suatu
web. Canggih, kan?
3.
Membuat blog yang menarik
dan menghasilkan
Ini adalah salah satu hobi yang bisa
menghasilkan. Tidak percaya? Yuk mari kunjungi akun-akun yang sudah langganan
menjadi pemenang lomba (Langit Amaravati
dan Yuni Andiyani), karena
beliau-beliau ini juga saya jadi semakin semangat menulis. EalahJ Menulis
mengenai hobi dan kisah hidup yang bermanfaat bagi orang lain atau tulisan
dengan tema tertentu, selain bisa menambah penghasilan kita juga bisa berbagi,
kan? Hehe. Ada banyak cara supaya blog yang dibuat bisa menghasilkan, di
antaranya mengikuti berbagi lomba blog, menulis review tentang
produk lain dengan pihak yang menjadi partner kerjasama atau juga bisa
menawarkan iklan di dalam blog. Tapi untuk hal yang satu ini, tentu
diperlukan traffic yang tinggi agar orang mau memasang iklan
pada blog kita karena blog yang baik adalah memiliki konten SEO dan menyajikan
sesuatu yang menarik dan informatif.
Dua blogger kreatif yang disebutkan
sebelumnya tentu sudah punya web dengan domain berbayar, kenapa harus berbayar?
Tentu agar para blogger terlihat lebih pro dalam dunia digital. Woops, tapi
jangan khawatir karena sekarang sudah ada web hosting murah Indonesia
berkualitas. Untuk mendapatkan domain .com
| .net | .web.id | .co.id | .or.id | .sch.id | .my.id secara GRATIS caranya mudah! Cukup dengan
membeli Domain dan paket Hosting Business Pro, Elite Pro, Advance Pro secara
bersamaan, kemudian memilih metode pembayaran minimal 1 tahun, maka secara
otomatis sistem akan memberikan GRATIS
domain saat Kamu akan melakukan pembayaran.
Masih ragu untuk menggunakan jasa
web hosting murah Indonesia di IDCloudHost?
4.
Web Development
Mengingat efektivitas internet yang
hampir digunakan di semua bidang, menjadi web designer adalah
pekerjaan yang menjanjikan. Memang tersedia layanan pembuatan web gratis, tapi
website berbayar memiliki lebih banyak keunggulan. Selain dari tampilan yang
lebih baik, web berbayar juga memiliki fitur yang lebih lengkap, sehingga
promosi produk akan lebih menarik dan efektif. Punya fitur lengkap? Eiits, biar
nggak ketinggalan jauh, ada lho Web Hosting Indonesia yang menawarkan layanan
dengan harga murah dan terjangkau
dengan kualitas maksimal dengan fitur yang bisa didapatkan secara GRATIS tentunya. IDCloudHost selain murah,
punya fitur lengkap pula, apa aja ya? Ada File Manager, Email, Softaculous,
Auto Responder, Auto Backup, SEO Tools dan banyak masih lagi.
5. Menyediakan jasa internet
marketing
Paket usaha yang satu ini
tengah booming di masyarakat. Jasa internet marketing adalah
salah satu kunci sukses dalam bisnis digital. Meski Kamu sudah memiliki akun
website dan media sosial, belum tentu itu akan meningkatkan penjualan. Dan
mengingat persaingan bisnis yang juga sangat ketat, maka internet
marketing adalah cara promosi produk barang/jasa dengan mengoptimalkan
akses internet lainnya. Lantas bagaimana caranya?
Punya web berbayar dengan kemampuan cepat
di akses dari berbagai negara menjadi Solusi
Sempurna untuk Bisnismu! Dengan memanfaatkan jasa layanan IDCloudHost, dalam
waktu 3 menit, kamu akan mendapatkan semua layanan dengan cepat. Penyedia
layanan Web Hosting Provider ini bikin kita nggak repot lagi, karena tidak ada
kewajiban untuk upgrade, downgrade atau cancel setiap waktu. Sebagai Web Hosting
Murah dan Terjangkau, IDcloudHost tentunya menawarkan layanan dengan
berkualitas dunia, dengan menjamin kinerja yang kuat dengan stabilitas tinggi
dan 99,99% uptime. Kurang apa lagi coba?
Percaya atau tidak, bisnis digital
di Indonesia dapat menyerap lebih banyak tenaga kerja yang dapat menurunkan
angka pengangguran. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) melansir, Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) menurun dari 7,56 juta pada Agustus 2015 menjadi
7,03 juta pada Agustus 2016. Artinya, jumlah pengangguran telah berkurang 530
ribu orang dalam setahun terakhir. Penurunan tersebut seiring dengan semakin
banyaknya orang yang bekerja di sektor informal, misalnya sebagai pengojek
online dan pedagang online.
Pengojek berbasiskan aplikasi online
turut mendongkrak jumlah pekerja di sektor jasa yang meningkat sebanyak 1,52
juta menjadi 19,5 juta orang. Secara lebih spesifik, pekerja di sektor
transportasi meningkat 500 ribu menjadi 5,6 juta orang. Selain pengojek online,
penurunan pengangguran ini juga didorong oleh mobilitas pekerja, yang paling
menonjol adalah ibu rumah tangga yang beralih menjadi pelaku bisnis online.
Mencermati setiap peluang usaha
dunia digital, IDCloudHost dari PT Cloud Hosting Indonesia bisa menjadi
pendukung kita dalam membangun website untuk mengawali bisnis online saat ini.
Tidak perlu bingung karena penyedia layanan Web Hosting Provider berbasis SSD
Cloud Hosting ini membantu kita selalu menjaga website tetap hidup dan mudah
diakses bahkan dalam skala internasional.
Pengaruh dunia digital bagi ekonomi
Indonesia juga menjadi bahasan dalam forum Indonesia Summit 2016 yang digelar
The Economist di Jakarta, itu artinya ini penting untuk disikapi lebih lanjut
oleh berbagai pihak. Dibutuhkan sinergitas antara pemerintah dan masyarakat,
terutama bagi kita anak muda yang masih produktif dengan talenta segudang! Maka
segera kita bersama-sama bangunkan raksasa teknologi digital Asia yang masih
terlelap dalam tidurnya!
Cheers,
OS
REFERENSI
PENDUKUNG:
www.ruangfreelance.com
idcloudhost.com
katadata.co.id
Artikel di atas diikutkan dalam lomba ini |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar