Freezing Time

"Define yourself, don't let others define you !"

Beberapa minggu terakhir dalam tulisan di blog saya, sering kali tercantum “Artikel di atas diikutkan dalam lomba…” pada bagian penutup. Yeah! Kurang lebih 6-7 minggu libur semester, saya sengaja menyibukkan diri dengan mengikuti berbagai macam lomba. Itung-itung biar nggak kaku lagi kalo disuruh nulis, eh ngetik wkwk. Lombanya macam-macam, dari mulai ngerjain cuman 2 hari menjelang deadline, atau seminggu yang ujung-ujungnya dikerjain pas dekat deadline, bahkan sampai h-5jam menuju deadline wahaha-_- Ketahuilah bahwa saya adalah deadliner yang sejatinya selalu deg-deg ser kalo nulis mendekati waktu yang telah ditentukan.

Saya pernah dengar Bung Bob Marley bilang dalam lagunya, “If you are a big tree, we are a small axe, sharp and ready, ready to cut you down”. Anggaplah saya a big tree, serem nggak sih kalo beneran ada yang cut me down ? Mbuh, bagi saya itu serem. Jadi, saya pengin lebih siap sedia sebelum nanti ada penyesalan (?) walaupun ujung-ujungnya nggak semua tulisan menang hehe. Tapi jangan salah mengira, menulis bukan berarti saya nggak kerasan di rumah, justru karena hawa rumah yang nyaman bikin semangat nulis jadi menyala-nyala #eaaa

Another aeroplane

Another sunny place

I’m lucky I know

I’ve to go home~

Bosan dengan nulis yang sok-produktif ini, saya putuskan untuk hijrah ke tempat kakak dan abang, merehatkan pikiran dengan liburan yang tinggal sedikit plus nyolong 2 hari kuliah Haha ! Karena sekeren apapun kesibukanmu, ada hal yang lebih keren untuk kau lakukan, ialah liburan yang akan menyulap otak agar lebih anyar huehehe. Jika pikiran sudah baru, maka kau siap menghadapi hari baru ! Ye kan? :p

Nah, saatnya freezing time ! 5 hari di Bintaro cukup mendekatkan saya pada ibu kota, mengenalnya secara nyata. Nadi Indonesia ada di sana, jika ada takdir penuaan, maka Jakarta takkan pernah tua dengan segala masalahnya. Penumpang KRL setiap detiknya seakan saling bersabung, berebut ruang yang –ya-ampun-sudahlah. Tak peduli jika posisimu terjepit, yang jelas kau harus tiba di tujuan tepat waktu. Berdiri ? wahaha jelas ini baru pertama kali, jangan takut jatuh jika KRL berhenti mendadak, karena tidak ada ruang bagimu, bung.

Berdesak-desakan bagi saya bukan masalah, toh perjalanan ini juga karena emang mau ke Dufan. Eh udah main nyebut merek aja :D KRL mengantarkan saya pada realita, benar adanya bahwa angin globalisasi yang membilas wajah ibu kota tidak mengubahmu menjadi modern, justru anginnya yang kencang membuat siapa saja terjerembap, bahkan ke lubang lumpur sekalipun ! Miris, ya ?

Satu hal yang saya sadari : hidupmu jauh lebih baik, Nix !

Yak, balik lagi ke cerita liburannya. Pernah naik Hysteria? Halilintar? Cora-cora? Saya pernah ! Baru aja, Haha. Gimana rasanya ? Pernah merasa posisi jantung udah nggak tahu lagi dimana? Atau nggak sadar lagi yang diliat di depan kita apa? Nah, itu ! Takut ? Wohw, jangan tanya, udah keringat dingin! Tapi cuek aja, gengsi bro kalo diliat ada gerak-gerik nggak jadi naik. Alhasil, teriaklah sejadi-jadinya pas di Halilintar, merem sepanjang haluan wkwk.

Ini waktu di Cora-cora
Saya yang mana? Jelas diblur dong wakaka! >,<

Mau tahu kenapa saya memberanikan diri ? Padahal posisinya saya takut ketinggian. Yak, keluar dari zona nyaman ! Karena kegagalan terbesar seseorang adalah ia yang tidak berani mengambil risiko. FYI, saya adalah one of person yang nggak berani keluar dari lingkaran itu. Tahukah kamu, jika mencoba hal baru ada persentasenya? Yes, 50 % gagal dan 50 % berhasil. Tapi, gimana untuk mereka yang sama sekali tidak mencoba? 100 % gagal, bung. Jangan takut pada ketidakpastian, karena dengan menerkanya, kamu akan selangkah lebih berani dari orang lain. Eaaa bijak edisi mendekati hari kuliah-_-

Dan, ya! Saya 50 % berhasil mengalahkan rasa takut ! hahaha.