If the time passed away
Onix Octarina
00:53
2
Jadi sejauh ini, masih ada yang aku khawatirkan.
Bukan tentang tujuan hidup, jodoh,
atau masa depan.
Bukan itu semua. Karena aku juga tau,
untuk hal-hal yang terjadi, sudah ada yang mengatur : Tuhan.
Pertemanan. Terdengar klasik memang, tapi
itu yang selama ini menjadi teka-teki dan sebenarnya sudah ada jawaban. Untuk
sekian banyak orang, mereka malas memperdebatkan. Tapi tidak bagiku.
Aku ragu untuk semua pertemanan yang
sudah pernah ter-rangkai, kemudian dengan tidak sengaja menjadi sebuah cerita
lalu diikat dengan tali yang mempereratnya. Bahkan sampai
saat ini, aku masih tidak yakin.
Time passed away, and I just can't get you off my mind.
I keep on searching but I can't find you.
Terlalu banyak klise yang aku dengar dari
mulut-mulut tak terkunci: "I always remember you."
Nyatanya?
Seminggu setelah tak ada lagi perjumpaan :
"Heei...ada waktu kosong kan?kita kumpul bareng ya."
Sebulan setelah itu : "Aaa udah lama
nggak cerita, ketemuan
yuuk."
Setahun kemudian : "Halo... apa
kabar? long time no see."
Lalu bagaimana 20tahun mendatang? Jelas aku ragu.
Dua insan yang pernah Tuhan pertemukan,
kemudian karena "salahnya" waktu, mereka tak lagi saling mengenal
baik, seperti dulu. Masing-masing sudah menjadi hal asing dalam hidupnya,
sudah lupa dengan cerita, canda tawa, tangis haru, bahkan semua hal indah yang -kabarnya- akan menjadi kenangan.
Entahlah, aku masih tidak paham.
"But, sorry if I'm too shy to ask about you, I'm too proud to lose..
Will I ever see you smiling at me? no one knows."